Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basmi Korupsi, Ribuan Polisi Dipecat

Kompas.com - 31/08/2010, 17:55 WIB

MEKSIKO, KOMPAS.com — Pemerintah di Meksiko telah memecat hampir 10 persen dari pasukan polisi federal saat Presiden Felipe Calderon berusaha untuk mengendalikan kartel obat bius yang berpengaruh dan mengekang korupsi yang meluas di antara para polisi Meksiko.

"Karena mereka telah gagal melakukan tugas-tugas yang ditetapkan dalam undang-undang kepolisian federal, 3.200 polisi telah dipecat," kata Wakil Kepala Polisi Facundo Rosas.

Sebanyak 465 polisi yang lain, termasuk kepala polisi di kota Ciudad Juarez yang keras di Meksiko utara.

Polisi ini diserahkan kepada pihak berwenang karena korupsi oleh stafnya sendiri. Dia juga akan dipecat.

Seorang juru bicara polisi federal mengatakan, beberapa dari mereka yang dipecat itu telah gagal dalam tes obat bius, lie detector atau visi atau telah ditemukan memiliki aset yang tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh atasan.

Ia menolak mengomentari mengenai apa saja yang diduga korupsi polisi, keluhan umum di Meksiko, tempat polisi terkenal mendapat suap dan bahkan juga bekerja dengan kartel narkoba yang pemerintah berusaha perangi.

Sebelum pemecatan-pemecatan itu, ada sekitar 34.500 pejabat polisi federal.

Ketika Calderon memegang tampuk pemerintahan pada akhir 2006, ia telah mengerahkan lebih dari 50.000 tentara dan polisi federal karena pasukan polisi setempat telah gagal menghentikan kekerasan yang meningkat.

Lebih dari 28.000 orang telah tewas dalam kekerasan kartel obat bius sejak Calderon melancarkan perangnya terhadap narkoba, yang meningkatkan kekhawatiran bahwa pertumpahan darah itu dapat mengganggu pariwisata dan investasi saat Meksiko dengan lambat pulih dari resesi terburuknya sejak 1932.

Sejumlah orang yang diduga tukang pukul kartel obat bius telah membunuh wali kota sebuah kota kecil di Meksiko utara pada akhir pekan lalu di negara bagian Tamaulipas.

Di negara bagian itu, pekan lalu, dua bom mobil meledak dan mayat 72 pekerja migran yang dibunuh ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com