Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komandan Pejuang Islam Uzbekistan Tewas

Kompas.com - 17/08/2010, 08:33 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Tahir Yuldashev, seorang gerilyawan Uzbekistan yang terkait Al Qaida dan pejuang Islam paling dicari di Asia Tengah, telah tewas.

Kelompok intelijen SITE mengatakan Selasa (17/8/2010), Gerakan Uzbekistan Islam (IMU) telah menyiarkan serangkaian foto yang menunjukkan jenazah seorang pria berjanggut yang dilukiskan sebagai Yuldashev.

Menurut SITE, IMU juga telah menyiarkan pesan berbahasa Uzbek dari para pejabat gerakan itu dan melukiskan Yuldashev sebagai telah tewas, tanpa memberikan keterangan lebih terperinci.

Reuters tidak dapat membuktikan secara netral pernyatan IMU tersebut.

Yuldashev dinyatakan tewas beberapa kali sebelumnya, termasuk sekali pada 2009. Saat itu para pejabat intelijen Pakistan mengatakan Yuldashev tewas dalam serangan pesawat mata-mata di wilayah Waziristan Utara di perbatasan Afghanistan dan Pakistan.

Tapi gerilyawan, pada kesempatan itu, menyiarkan video di Internet, dan mengatakan bahwa pemimpin mereka masih hidup.

Yuldasev, yang memiliki hubungan dengan kelompokm gerilyawan Taliban dan jaringan Al Qaida, memimpin kelompok gerilyawan bawah tanah melawan pemerintah komunis Uzbekistan sebelum dan setelah bubarnya Uni Soviet.

Kematiannya, jika dikonfirmasikan, akan disambut baik oleh pemerintah-pemerintah di utara Afghanistan bekas Soviet, tempat kelompoknya ingin mendirikan negara Islam.

Pasukan Yuldashev telah berperang bersama Taliban melawan tentara pimpinan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada 2001 dan melarikan diri ke Waziristan setelah pasukan pimpinan AS menggulingkan Taliban.

Ia dituduh melakukan serangkaian serangan bom di ibu kota Uzbekistan, Tashkent, pada 1999 dan dijatuhi hukuman mati tanpa kehadirannya.

Negara-negara Asia Tengah juga menyalahkan IMU, karena serangkaian bentrokan bersenjata di Uzbekistan, Kyrgyzstan dan Tajikistan tahun lalu yang menyusuli pembukaan rute pasokan baru bagi pasukan Afghanistan AS melalui Asia Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com