Sistem itu memiliki kemampuan untuk meluncurkan beberapa interceptor secara bersamaan jika beberapa roket ditembakkan secara simultan, yang sering terjadi selama eskalasi konflik.
Implementasi Iron Dome tidak hanya terbatas pada satu lokasi; Israel telah mendirikan beberapa baterai Iron Dome di seluruh negara untuk menciptakan perisai pertahanan yang luas. Setiap baterai memiliki beberapa peluncur dan interceptor yang siap ditembakkan, serta unit radar dan kontrol. Hal ini memungkinkan Israel untuk mengalokasikan sumber daya pertahanannya secara dinamis berdasarkan perubahan ancaman dan taktik peperangan yang ditemui.
Dalam konteks penggunaan, Iron Dome telah terbukti sangat efektif selama konflik nyata. Dalam banyak kasus, sistem ini berhasil mencegah kerusakan serius dan kehilangan nyawa dengan menembak jatuh roket yang mengancam daerah berpenduduk dan infrastruktur penting. Militer Israel mengeklaim tingkat keberhasilan Iron Dome mencapai 90 persen.
Dalam konteks perang di Gaza saat ini antara Israel dan Hamas, kelompok Hamas mengatakan pada hari pertama serangannya, mereka meluncurkan 5.000 roket. Meskipun Israel mengatakan mereka meluncurkan setengah dari jumlah itu. Roket-roket itu ditembakkan dalam waktu singkat dalam upaya untuk membuat Iron Dome kewalahan. Ada pula roket yang ditembakkan ke arah Iron Dome dari Lebanon oleh Hezbullah.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, lebih dari 8.000 roket telah ditembakkan ke Israel sejak 7 Oktober. Beberapa roket berhasil lolos dari Iron Dome dan jatuh di daerah penuh bangunan dan menyebabkan beberapa warga tewas dan cedera.
Pada 27 Oktober, empat orang terluka ketika sebuah roket menghantam gedung apartemen di Tel Aviv. Namun, juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus mengatakan: "Jumlah orang Israel yang tewas dan terluka akan jauh lebih tinggi jika tidak ada sistem Iron Dome, yang telah menjadi penyelamat hidup seperti biasanya."
Keunggulan Iron Dome terletak pada kemampuannya mendeteksi dan menetralkan ancaman udara dengan tingkat akurasi yang tinggi. Salah satu fitur utama yang menjadikan Iron Dome unik adalah kecepatannya menanggapi ancaman.
Sistem itu dapat mengidentifikasi dan merespons serangan roket dalam waktu kurang dari 15 detik, yang sangat penting dalam konflik di mana detik-detik itu dapat menentukan perbedaan antara kehidupan dan kematian.
Keberhasilan sistem itu mengintersep serangan udara juga memberikan dampak psikologis yang signifikan, meningkatkan rasa aman dan ketenangan bagi warga sipil di area berisiko.
Iron Dome juga menunjukkan fleksibilitas luar biasa dalam pengoperasiannya, dengan kemampuan untuk bergerak dan dikerahkan kembali sesuai kebutuhan operasional. Hal itu memungkinkan pasukan pertahanan untuk secara strategis memposisikan sistem di berbagai lokasi, menyesuaikan dengan dinamika medan tempur.
Mobilitas itu, dikombinasikan dengan desain yang modular, menjadikan Iron Dome sangat efektif dalam menyesuaikan diri dengan perubahan skenario ancaman.
Namun, Iron Dome memiliki keterbatasannya. Salah satu keterbatasan terbesar adalah biaya operasional. Biaya untuk setiap interceptor yang ditembakkan sistem ini relatif tinggi, dan dalam konflik yang intensif di mana banyak roket ditembakkan, biaya ini bisa menjadi sangat signifikan.
Hal itu menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan finansial sistem dalam skenario konflik jangka panjang atau jika serangan meningkat secara signifikan dalam volume.
Keterbatasan lain Iron Dome adalah bahwa sistem itu dirancang terutama untuk menghadapi ancaman dari roket jarak pendek. Ini berarti sistem mungkin kurang efektif terhadap rudal balistik jarak menengah atau jarak jauh, yang memerlukan sistem pertahanan rudal lain yang lebih kompleks dan mahal.
Iron Dome juga memiliki keterbatasan dalam menghadapi serangan yang diluncurkan secara simultan dari banyak lokasi, karena ada batas jumlah target yang dapat diintersep secara bersamaan.
Terakhir, efektivitas Iron Dome sangat tergantung pada keakuratan dan kecepatan data intelijen yang diterima. Kesalahan dalam prediksi atau kegagalan dalam sistem pengawasan dapat mengurangi efektivitas sistem dalam menanggapi serangan yang sebenarnya.
Hal itu menekankan pentingnya pemeliharaan yang konstan dan peningkatan teknologi untuk memastikan bahwa sistem pertahanan terus beroperasi pada tingkat optimal dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.