Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi ini dilaporkan telah membantu IDF dalam membangun sebuah database yang berisikan data ribuan tersangka militan.
Baca juga: Usai Peringatan Biden, Israel Sebut Akan Izinkan Pengiriman Bantuan Sementara Lewat Gaza Utara
Bagaimana bentuk data yang ada dalam Habsora belum diketahui secara pasti. Tetapi, para ahli mengatakan bahwa sistem-sistem AI seperti itu biasanya menganalisis berdasarkan informasi yang didapatkan dari berbagai sumber, mulai dari rekaman drone, komunikasi yang disadap, data pengawasan, dan informasi yang diambil dari pemantauan pergerakan serta pola perilaku individu dan kelompok besar.
Sebelum ada Habsora, IDF seringkali menghadapi masalah kronis, salah satunya seperti kehabisan sasaran untuk diserang. Hal ini karena banyaknya petinggi Hamas yang dikabarkan menghilang ke dalam terowongan. Habsora memungkinkan IDF untuk menemukan dan menyerang kelompok operasi militer yunior yang lebih besar.
Seorang anggota IDF yang pernah bertanggung jawab dalam penentuan target di operasi Gaza mengatakan kepada +972 Magazine dan Local Call bahwa IDF dulu tidak pernah menargetkan anggota-anggota yunior Hamas. Seiring dengan perkembangan konflik, IDF kini tidak lagi memandang pangkat ketika menyerang.
“Anggota Hamas yang tidak berstatus penting tinggal di rumah-rumah di Gaza. Jadi mereka menandai rumah itu dan mengebom rumah itu serta membunuh semua orang di sana,” kata anggota IDF tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.