Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kamp Jenin dan Kenapa Diserang Israel

Kompas.com - 06/07/2023, 15:03 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

JENIN, KOMPAS.com - Serangan skala besar yang digencarkan Israel di area Jenin, Tepi Barat telah berakhir setelah berlangsung selama dua hari.

"Operasi ini secara resmi berakhir, dan pasukan telah meninggalkan area Jenin," kata seorang juru bicara militer Israel kepada BBC.

Sebanyak 12 warga Palestina, dan seorang tentara Israel dilaporkan meninggal sejak serangan bergulir Senin kemarin.

Baca juga: Operasi Besar Tepi Barat, Drone Israel Hantam Jenin

Proses pemakaman telah dimulai setelah serangan berlangsung Senin kemarin.BBC INDONESIA Proses pemakaman telah dimulai setelah serangan berlangsung Senin kemarin.
Israel telah meluncurkan operasi militer skala besar terhadap kamp Jenin, yang letaknya di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Mereka mengaku pasukannya sedang melawan kelompok militan Palestina.

Tetapi, di manakah kamp Jenin itu dan seberapa luas wilayahnya?

Dua pemuda berlari melintasi jalanan di luar pintu masuk kamp pengungsi Jenin.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Dua pemuda berlari melintasi jalanan di luar pintu masuk kamp pengungsi Jenin.
Kamp pengungsi itu terletak di dalam Kota Jenin, di sebelah utara wilayah pendudukan Tepi Barat.

Wilayah luas ini berada di Tepi Barat sebelah Sungai Yordan, yang berhasil direbut Israel dari Yordania dalam Perang Enam Hari pada 1967.

Kedua negara, Israel dan Palestina, sama-sama mengeklaim wilayah itu milik mereka. Namun, setelah puluhan tahun perdebatan, status akhirnya masih belum ditentukan.

BBC INDONESIA Lokasi kamp Jenin
Sejak 1995, Jenin berada di bawah kendali pemerintah Palestina, yang juga menduduki sebagian dari Tepi Barat--tidak berada di bawah kekuasaan Israel secara langsung.

Namun, kini pasukan Israel telah beberapa kali memasuki kamp itu mengadakan operasi keamanan.

Kamp itu terdiri dari bangunan-bangunan beton, yang pertama kali dibangun pada 1970-an.

Wilayah itu dihuni 14.000 orang, menurut Badan Bantuan dan Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA). Mereka tinggal di area yang luasnya kurang dari setengah kilometer persegi.

UNRWA mengatakan, kamp Jenin memiliki angka kemiskinan dan pengangguran tinggi, terutama di kalangan orang muda.

Hal tersebut kemudian mengakibatkan rasa ketidakpuasan dan frustasi yang meluas. Kemiskinan dan pengangguran juga berkontribusi terhadap tingkat putus sekolah yang meningkat di kalangan anak-anak.

Baca juga: Pasukan Israel Bunuh 3 Warga Palestina, Serbu Jenin Saat Dini Hari

Mengapa ada konflik di Jenin?

Dalam seminggu terakhir, kekerasan di kota Jenin dan kamp setempat terus meningkat.

Tujuh warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Jenin pada 20 Juni, saat sebuah helikopter perang dikerahkan.

Keesokan harinya, dua pasukan Hamas menembak mati empat warga Israel di pom bensin dan restoran dekat permukiman warga Eli, yang letaknya 40 kilometer sebelah selatan dari Jenin.

Setelah insiden itu, ratusan warga Israel menyerang rumah-rumah, dan mobil-mobil di kota Palestina, Turmusaya. Seorang pria Palestina tewas ditembak dalam bentrokan itu.

Seminggu kemudian, tiga tentara Palestina dari Jenin dibunuh oleh serangan dron Israel, setelah mereka diduga melakukan penembakan di titik pos dekat kota itu.

Kamp Jenin merupakan tempat tinggal tentara Palestina di Brigade Jenin.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Kamp Jenin merupakan tempat tinggal tentara Palestina di Brigade Jenin.
Serangan terbaru ini dinilai sebagai salah satu operasi militer terbesar yang pernah dijalankan Israel di Tepi Barat dalam beberapa tahun terakhir.

Ratusan pasukan, didukung oleh dron tempur dan buldoser lapis baja turut ikut serta dalam apa yang disebut Pemerintah Israel sebagai “upaya melawan terorisme yang ekstensif”.

Mereka mengeklaim sedang berupaya agar Jenin tidak lagi menjadi “tempat berlindung bagi teroris”.

Namun, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan, operasi itu merupakan "upaya terbaru untuk menghancurkan kamp dan menggusur warganya”.

Baca juga: Pasukan Israel Serbu Kamp Pengungsi Jenin, Tembak Mati Pria Palestina

Apa itu Brigade Jenin?

Kamp ini adalah rumah bagi Brigade Jenin.

Kamp ini berisi kumpulan petempur dari pelbagai kelompok militan Palestina, termasuk Hamas, dan Brigade Jihad Islam Palestina, Al Quds.

Setidaknya ada 420 pasukan bersenjata di dalam kamp, menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Mereka beroperasi di wilayah setempat, dan mengatakan mereka bagian dari "perlawanan" terhadap Israel.

Jenin, adalah sebuah generasi baru petempur Palestina, kata koresponden diplomatik BBC, Paul Adams.

"Para pemuda bersenjata api ini tak pernah mengenal proses perdamaian," katanya. "Mereka tidak punya prospek apa pun mengenai resolusi diplomasi terhadap konflik.

"Mereka sama sekali tidak yakin dengan kepemimpinan politik mereka sendiri. Oleh karena itu, mereka melawan pendudukan (Israel) dengan cara yang mereka pikirkan."

Apa sejarah di balik kamp Jenin?

Kamp Jenin dibangun pada 1953 bagi warga Palestina yang tergusur akibat perang 1948 sampai 1949, antara pasukan Israel dan Arab ketika negara Israel baru dibentuk.

Pada saat itu, Tepi Barat masih berada di bawah Yordania. Area itu mencakup para pengungsi kamp Jenin dari Haifa, Nazaret, dan daerah-daerah sekitar, yang kini menjadi bagian dari Israel modern.

Setelah Perang Enam Hari pada 1967, Jenin dan seluruh Tepi Barat berada di bawah kedudukan Israel dan lebih banyak pengungsi datang ke kamp Jenin.

Kamp itu merupakan satu dari 19 kamp pengungsi lain di Tepi Barat, yang menampung 200.000 orang.

Pria-pria Palestina melempar batu di tengah bentrokan dengan tentara Israel dalam serangan Jenin awal tahun iniEPA via BBC INDONESIA Pria-pria Palestina melempar batu di tengah bentrokan dengan tentara Israel dalam serangan Jenin awal tahun ini
Kamp Jenin menjadi titik fokus konflik selama perlawanan balik Palestina kedua yang terjadi antara 2000 hingga 2005.

IDF menduduki kamp tersebut pada 2002 setelah bertempur selama 10 hari, yang kemudian dikenal sebagai Pertempuran Jenin.

Kurang lebih 52 tentara Palestina dan warga sipil, serta 23 tentara Israel tewas dalam pertempuran tersebut.

Lebih dari 400 rumah hancur dan lebih dari seperempat dari populasi kehilangan tempat tinggal.

Baca juga: Kenapa Israel Belum Duduki Tepi Barat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Praktik 'Deepfake' di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Praktik "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Internasional
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Internasional
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Gelombang Panas Mengakibatkan Kesenjangan Pendidikan

Gelombang Panas Mengakibatkan Kesenjangan Pendidikan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com