WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyiratkan tanda bahwa dia berencana maju lagi dalam Pilpres 2024.
Petahana yang kalah dari jagoan Partai Demokrat Joe Biden itu mengatakannya dalam jamuan di Gedung Putih, Selasa malam waktu setempat (1/12/2020).
"Ini adalah empat tahun yang hebat. Kita sudah berusaha merebut empat tahun (namun gagal). Jadi, sampai jumpa empat tahun lagi," ujar dia dalam jamuan.
Baca juga: Trump Ancam Veto Anggaran Belanja Militer, Ada Apa?
Komentar Trump dalam acara yang juga dihadiri petinggi Republik itu nampaknya mengakui bahwa dia sudah kalah dari Biden di Pilpres AS tahun ini.
Sementara pembicaraan mengenai Pilpres AS 2024 sudah mulai mengemuka, sang presiden masih belum mengungkapkannya secara langsung.
Sinyal itu muncul dalam video yang disiarkan oleh Pam Pollard, anggota komite nasional Partai Republik dari daerah pemilihan Oklahoma.
Rekaman itu menunjukkan puluhan orang berada di Cross Hall dalam posisi berdekatan, tak mengenakan masker, bahkan ada yang batuk.
Trump memulai jamuan akhir tahun itu dengan menyiratkan perayaan sebelum dia meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari mendatang.
Dilansir The Guardian Rabu (2/12/2020), meski tak mengakui kekalahannya, dia mengizinkan adanya proses transisi kekuasaan ke Joe Biden.
Baca juga: Pengacara Trump Sebut Mantan Kepala Keamanan Pemilu AS Harusnya Diseret dan Ditembak
Associated Press memberitakan, acara untuk menyambut Natal itu sudah melanggar protokol kesehatan yang diterapkan untuk mencegah virus corona.
Apalagi, Gedung Putih sudah dianggap sebagai salah satu klaster super penyebaran corona, dengan puluhan pejabat dan staf terpapar.
Trump sendiri pada Oktober sempat menghabiskan setidaknya tiga hari dirawat di rumah sakit setelah mengumumkan dirinya terinfeksi.
Baca juga: Menantu Trump Akan Kunjungi Arab Saudi dan Qatar, Ini yang Dibahas
Bulan lalu, juru bicara Melania Trump sekaligus Kepala Staf Gedung Putih Stephanie Grisham menyatakan, mereka akan menerapkan protokol kesehatan seketat mungkin di acara tersebut.
Penerapan itu termasuk di antaranya adalah mewajibkan tamu memakai masker, menjaga jarak, serta membatas jumlah yang hadir.
"Menghadiri pesta tersebut bakal emnjadi keputusan yang bersifat pribadi," jelas Grisham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.