WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Direktur Badan Keamanan Nasional (NSA) Jenderal Keith Alexander mengklaim penyadapan komunikasi warga yang dilakuan Pemerintah Amerika Serikat terbukti berhasil menggagalkan setidaknya 50 rencana teror di seluruh dunia.
Sejumlah rencana teror yang berhasil digagalkan antara lain rencana meledakkan bursa saham New York dan koran Denmark yang menerbitkan kartun wajah Nabi Muhammad.
Dalam sebuah rapat dengar pendapat terbuka yang jarang terjadi dengan komite intelijen DPR, Jenderal Alexander mengatakan, dua program yang terungkap ke publik sangat penting dalam upaya memerangi terorisme.
"Kedua program itu sangat membantu komunitas intelijen untuk menyambung titik-titik," kata Alexander dalam rapat di Capitol Hill.
Alexander menambahkan, setidaknya 10 rencana aksi teror di wilayah AS digagalkan dan sebagian besar dibantu penyadapan telepon.
"Saya akan menyerahkan detail rencana-rencana teror itu untuk anggota komite, namun semua detail itu rahasia," ujar Alexander.
Program NSA yang dimaksud Alexander adalah mengumpulkan data pembicaraan telepon dan penggunaan internet di Amerika Serikat oleh orang asing yang diduga terkait dengan terorisme.
Rincian program inilah yang kemudian dibocorkan Edward Snowden, mantan kontraktor untuk NSA kepada harian The Washington Post dan The Guardian.
Akibat ulah Snowden ini, Alexander mengatakan, AS mengalami kerugian signifikan dan hubungan AS dengan para sekutunya rusak.
Masih dalam rapat yang sama, Deputi Direktur FBI Sean Joyce mengatakan, lewat program penyadapan ini NSA mampu mengidentifikasi seorang ektremis Yaman yang berhubungan dengan seorang pria di Kansas City bernama Khalid Ouazzani.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.