Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Hentikan Pencarian Korban

Kompas.com - 11/06/2013, 02:49 WIB

Canberra, Senin - Otoritas Australia, Senin (10/6), menyatakan telah menghentikan pencarian korban perahu terbalik di kawasan Samudra Hindia. Perahu tersebut diperkirakan mengangkut 55 pencari suaka, termasuk perempuan dan anak- anak.

Jumat pekan lalu, lambung perahu itu ditemukan melalui pencarian udara, sedangkan sejumlah jenazah, jaket keselamatan, dan puing-puing perahu ditemukan di dekat Pulau Christmas, wilayah Australia yang terletak dekat dengan Indonesia.

Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) membatalkan pencarian melalui udara, Minggu malam, berdasarkan masukan pihak medis bahwa kemungkinan tak seorang pun penumpang perahu itu selamat di tengah Samudra Hindia.

Mereka juga memutuskan tak melanjutkan pencarian lagi karena keterbatasan sumber daya. Komando Perlindungan Perbatasan mengatakan, perahu-perahu dan sejumlah pesawat sibuk digunakan untuk berbagai operasi prioritas tinggi di dekat Pulau Christmas dan area lainnya. Prioritas mereka adalah membantu perahu lainnya yang mungkin memerlukan bantuan dan mencegah kerugian lebih besar.

Perahu yang terbalik tersebut terlihat 120 kilometer arah barat laut Pulau Christmas, yang berjarak hanya 500 kilometer di selatan Jakarta. Total 13 jenazah telah ditemukan.

Para korban ini belum diketahui kewarganegaraannya. Juru bicara AMSA, Jo Meehan, memperkirakan ada 60 orang di dalam perahu itu, yang terdiri dari para pencari suaka dan sejumlah warga negara Indonesia yang menjadi kru perahu tersebut.

Para pencari suaka itu diduga berasal dari Myanmar, Irak, Afganistan, dan Sri Lanka yang berusaha mencari suaka di Australia melalui jalan menyelundup dengan perahu dari Indonesia.

Tragedi perahu pembawa pencari suaka yang tenggelam atau terbalik dalam perjalanan ke Australia telah berulang kali terjadi. Para pencari suaka atau pengungsi ini berupaya menggapai Australia untuk mencari hidup yang lebih baik.

Jumlah pencari suaka dengan menggunakan perahu ke Australia mencapai 25.000 orang dalam 12 bulan terakhir.

Ratusan pencari suaka dan pengungsi tewas dalam berbagai insiden kecelakaan beberapa tahun terakhir, termasuk saat sebuah perahu berpenumpang 72 orang hilang tanpa jejak di Selat Sunda, April lalu. Bulan lalu 28 jaket penyelamat ditemukan di Kepulauan Cocos di Samudra Hindia.

Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Jakarta Hendra Sudirman mengatakan, ia tak memiliki informasi terkait para pencari suaka yang perahunya terbalik di Samudra Hindia tersebut.

Ia mengatakan, ada kelompok imigran gelap lain yang terdiri atas 48 orang ditemukan empat hari lalu di Pulau Pecang di Selat Sunda. Di dalam kelompok ini, terdapat warga negara Iran, Afganistan, dan Somalia serta dua awak dari Indonesia. Para pencari suaka itu akhirnya dibawa ke Pusat Penahanan Imigrasi Banten. (AP/AFP/LOK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com