Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Motif Tersangka

Kompas.com - 09/06/2013, 01:48 WIB

LOS ANGELES, Sabtu - Polisi menyelidiki motif penembakan di Santa Monica, Los Angeles, Amerika Serikat, yang menyebabkan empat warga sipil tewas dan lima orang terluka. Tersangka tewas dalam baku tembak dengan polisi sesaat setelah kejadian.

Sersan Richard Lewis dari Kepolisian Santa Monica, Sabtu (8/6), mengatakan, penyidik belum menentukan motif penembakan tersebut. ”Ini adalah kejadian mengerikan yang setiap orang berharap tidak pernah terjadi,” ujarnya.

Insiden terjadi Jumat lalu hanya beberapa kilometer dari tempat Presiden Barack Obama menggelar pidato penggalangan dana politik. Juru bicara Gedung Putih mengatakan, pihaknya mengetahui adanya insiden tersebut. Namun, persoalan yang disebut sebagai urusan lokal itu tidak sampai mengganggu kunjungan Obama.

Menurut Lewis, pembunuhan berawal dengan penembakan dua warga sipil di sebuah rumah di sebelah timur sebuah kampus di Santa Monica. The Los Angeles Times, mengutip sumber aparat hukum, melaporkan bahwa dua korban tewas itu adalah ayah dan saudara laki-laki penembak tersebut.

Lewis menambahkan, penembak membajak sebuah mobil dan memaksa pemiliknya mengantarkannya menuju kampus di Santa Monica. Di sepanjang jalan, tersangka melesatkan sejumlah tembakan pada bus kota sehingga melukai tiga orang.

Setiba di kampus, tersangka makin membabi buta sehingga menewaskan dua orang dan melukai seorang warga sebelum terlibat dalam baku tembak dengan polisi. Tersangka membawa senjata AR-15 dan satu pistol.

Penembakan menjadi isu menonjol dalam beberapa tahun terakhir di AS. Insiden sebelumnya adalah penembakan di sebuah sekolah di Connecticut, Desember 2012, yang menewaskan 20 anak-anak dan 6 remaja.

Serangkaian kejadian ini mengangkat kembali perdebatan tentang kekerasan dengan senjata api di AS. Inisiatif Presiden Obama dan para pendukungnya dari Partai Demokrat yang mengusulkan untuk mengecek latar belakang para pembeli senjata api mentah di Senat. (AP/AFP/REUTERS/LAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com