Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2013, 15:24 WIB

NAYPYIDAW, KOMPAS.com — Lebih dari 1.000 warga Muslim Myanmar yang menjadi korban kerusuhan sektarian di kota Lashio, kini berlindung di sebuah biara Buddha yang dijaga ketat tentara, Jumat (31/5/2013).

Situasi di kota Lashio sendiri sudah berangsur-angsur tenang meski secara sporadis pembakaran gedung-gedung yang sudah hancur masih terjadi.

Tentara Myanmar membawa warga Muslim yang ketakutan menggunakan truk keluar dari kawasan yang paling parah dilanda kerusuhan sejak beberapa hari lalu.

"Kami mendengar bahwa kondisi akan semakin buruk. Lalu kami memanggil tentara dan meminta bantuan," kata Khin Than (59), yang tiba di biara pada Kamis (30/5/2013) dengan empat anaknya.

"Kami pergi karena kami takut akan diserang," tambah Than yang mengungsi bersama ratusan warga Muslim lainnya.

Di biara kota Lashio, para biksu Buddha memberikan bantuan berupa makanan untuk para pengungsi yang baru datang. Mereka ditampung di beberapa gedung di dalam kompleks biara itu.

Suasana kota Lashio berangsur-angsur pulih, meski di beberapa sudut kota beberapa warga Buddha masih berkeliaran membawa bambu runcing dan senjata lainnya, tak dilaporkan adanya kekerasan baru.

Sejumlah bank dan toko sudah kembali beroperasi saat warga mulai ikut membantu menjaga toko-toko milik warga Muslim.

Tentara juga disiagakan di berbagai sudut kota menjaga reruntuhan bangunan untuk mencegah penjarahan.

Kerusuhan di Lashio ini terjadi Selasa (27/5/2013), setelah seorang pria Muslim menyiramkan bensin ke tubuh seorang perempuan Buddha dan kemudian membakarnya.

Kabar ini kemudian memicu amarah massa yang lalu menghancurkan sejumlah toko warga Muslim, sebuah masjid, dan sebuah panti asuhan. Selain itu, seorang tewas dan empat lainnya terluka.

Juru bicara Pemerintah Myanmar, Ye Htut, mengatakan, aparat keamanan sejauh ini menangkap 25 orang yang terkait kerusuhan di Lashio.

Kekerasan sektarian di Lashio ini menunjukkan bagaimana kerusuhan anti-Muslim perlahan-lahan menyebar ke seluruh Myanmar, sejak pecah tahun lalu di negara bagian Rakhine dan Meiktila.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com