Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Kelompok Maois di India, Sekurangnya 24 Orang Tewas

Kompas.com - 27/05/2013, 05:58 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com — Sedikitnya 24 orang tewas dan 33 terluka dalam serangan kaum Maois, Sabtu (25/5/2013). Serangan dilakukan terhadap pada iring-iringan kendaraan pawai politik di negara bagian Chhattisgarh, India.

"Belum ada penangkapan sejauh ini, tapi penyelidikan telah dimulai," Kata sekretaris kementerian dalam negeri di provinsi itu, NK Aswal, Minggu (26/5/2013) malam waktu setempat. Serangan terhadap konvoi politisi dari Partai Kongres yang berkuasa di negara itu juga membunuh Mahendra Karma, pendiri milisi kontroversial anti-Maois Salwa Judam atau dikenal pula sebagai Purification Hunt.

"Setidaknya 16 mobil dalam iring-iringan para pemimpin Kongres setempat sedang melewati daerah berhutan di negara bagian India timur ketika Maois memicu ranjau darat dan menembaki mereka," ujar Inspektur Kepolisian Wilayah Mayank Srivastava kepada CNN. Diperkirakan tak kurang dari 200 gerilyawan diduga terlibat serangan itu, berdasarkan keterangan para saksi. Di antara korban tewas terdapat delapan polisi, tiga buruh, dan penumpang kendaraan dalam konvoi.

Perdana Menteri India Manmohan Singh mengunjungi para korban luka di sebuah rumah sakit di Raipur, ibu kota negara bagian Chhattisgarh, Minggu (26/5/2013). Ia didampingi oleh Ketua Partai Kongres,Sonia Gandhi. "Kami akan mengejar para pelaku kejahatan ini, dan saya meyakinkan rakyat bahwa pemerintah berkomitmen untuk membawa mereka ke pengadilan," tegas Singh.

Serangan kelompok Maois ini dilakukan hanya tiga hari setelah Singh mengumumkan apa yang disebut penurunan signifikan atas kasus pembunuhan oleh pemberontak sayap kiri. Pemerintah India menggambarkan kelompok ini sebagai ancaman terbesar bagi keamanan dalam negeri mereka.

"Kuantum kekerasan serta pembunuhan oleh kelompok-kelompok ekstremis sayap kiri pada 2012 menurun secara signifikan untuk tahun kedua secara berturut-turut," demikian pernyataan Singh yang dirilis pada Rabu (22/5/2013), sebagai tanda ulang tahun keempat di periode kedua masa kepemimpinannya. Dia menegaskan, pemerintahnya terus menyediakan infrastruktur dan pelayanan publik di daerah suku yang terdampak aksi ekstrem kaum Maois. 

Menurut pejabat setempat, kelompok ini diduga berusaha merebut kekuasaan melalui kekuatan bersenjata. Perlawanan mereka telah berlangsung sejak 1950. Para pejabat pemerintah juga menduga kelompok tersebut mendapat dukungan, tak hanya dari daerah miskin dan komunitas suku mereka, tetapi juga dari kalangan pemuda dan intelektual.

Selain menyasar polisi, informan juga mendapat kabar bahwa kelompok Maois menjadikan para pejabat yang dilabeli sebagai "musuh kelas" serta infrastruktur seperti jalan, jembatan, kereta api, dan jaringan telekomunikasi sebagai sasaran serangan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com