Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusakan Otak Bukan Akhir

Kompas.com - 26/05/2013, 03:40 WIB

Memori otak Amar tentang kehadiran otot di tangan kanan terbangkitkan kembali lewat beragam terapi. ”Fungsi bagian otaknya yang rusak diambil alih oleh bagian otak yang masih sehat,” kata Setyo Handryastuti Sp A(K), dokter Divisi Neurologi Anak, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI, RSCM.

Kelainan anatomi pada otak, kata Handryastuti, memang tidak bisa disembuhkan. Namun, fungsi dari otak yang rusak tersebut ternyata bisa diambil alih oleh bagian otak lain yang sehat. Hal ini karena sifat plastisitas yang memampukan otak bayi dan anak untuk mereorganisasi diri dengan interkoneksi baru pada saraf.

Menurut Handryastuti, stroke pada bayi yang baru lahir bisa disebabkan oleh gangguan peredaran darah ketika janin masih di dalam kandungan. Ketika ibu hamil mengalami gangguan pembekuan darah atau infeksi, janin bisa ikut mengalami peradangan pembuluh darah.

Adapun stroke pada anak, yang bukan bawaan lahir, terjadi karena penyakit gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia, anemia sel sabit, atau penyakit jantung bawaan. ”Harus dicari penyebabnya untuk diobati. Orangtua harus super sabar. Menyangkut perkembangan otak itu perlu proses,” kata Handryastuti sambil menambahkan, jumlah kasus stroke anak yang ditangani RSCM berkisar 4-5 kasus per tahun.

Seberat apa pun kerusakan otak yang dialami putra-putri mereka, para orangtua ini berjuang bagi masa depan yang lebih baik. Kerusakan otak bukan akhir, melainkan justru menjadi awal untuk memperjuangkan kemandirian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com