KAIROUAN, KOMPAS.com — Kelompok Islam radikal di Tunisia bentrok dengan polisi setelah polisi melarang ribuan orang dari kelompok itu mengadakan pertemuan di sebuah kota di bagian tengah Tunisia. Satu orang demonstran Muslim tewas.
Kelompok radikal yang dikenal dengan nama Salafis itu melempari polisi dengan batu di kota Kairouan hari Minggu. Polisi membalas dengan tembakan gas air mata.
Pemerintah Tunisia melarang pertemuan yang diadakan oleh kelompok Ansar al-Shariah itu, yang secara terbuka mendukung al-Qaeda, karena dianggap merupakan ancaman keamanan.
Sebagian pendukung Ansar al-Shariah berusaha memindahkan tempat pertemuan ke pinggiran ibu kota Tunis dan kembali terlibat bentrokan dengan polisi. Kelompok-kelompok Islam ultra-konservatif sedang berusaha memperluas pengaruh mereka di Tunisia dengan menyerang apa yang mereka anggap sebagai tanda-tanda kemurtadan.
Warga Tunisia yang sekuler khawatir bahwa kelompok Salafis itu akan berusaha memaksakan pandangan mereka yang sempit tentang Islam dan menggerogoti kebebasan perorangan serta demokrasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.