Dari Manila dikabarkan, juru bicara Presiden Filipina, Abigail Valte, dalam sebuah siaran radio, Sabtu, menyatakan penyesalan mendalam atas insiden itu.
Abigail mengatakan, pemerintah berjanji akan menggelar penyelidikan yang transparan dan imparsial.
Pemerintah Filipina, tambah Abigail, juga mengaku sangat berharap insiden itu jangan sampai berdampak pada urusan lain, termasuk sampai mengganggu hubungan ekonomi kedua pihak.
Abigail memastikan, petugas Penjaga Pantai pelaku penembakan telah dibebastugaskan untuk menjalani penyelidikan yang adil. Namun, tak disebutkan apakah Filipina akan meminta maaf secara resmi kepada Taiwan.
Sikap enggan meminta maaf sebelumnya disampaikan dalam kesempatan terpisah oleh juru bicara Penjaga Pantai Filipina, Armand Balilo, Jumat.
Balilo menyebut, apa yang dilakukan anak buahnya sudah benar dan sesuai ketentuan. Langkah keras terpaksa diambil lantaran salah satu kapal nelayan Taiwan akan menabrak kapal patrolinya.
”Jika sampai ada yang tewas, mereka pantas menerima simpati, tetapi bukan permintaan maaf kami,” ujar Armand.(AFP/BBC/DWA)