Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grup Terakhir Pekerja Korsel Pulang

Kompas.com - 29/04/2013, 02:55 WIB

SEOUL, MINGGU - Rombongan terakhir pekerja Korea Selatan, Sabtu (27/4), meninggalkan kompleks industri Kaesong, Korea Utara. Pemerintah Korsel memerintahkan warga negara Korsel segera keluar dari Kaesong setelah tawaran perundingan untuk membuka kembali kawasan industri bersama dua Korea itu tak digubris Pyongyang.

Dua tim rombongan manajer dan pegawai pemerintah Korsel, yang sebelumnya bertugas di Kaesong, berbondong-bondong keluar dan menyeberangi perbatasan. Mereka menaiki kendaraan yang dimuati barang-barang yang bisa mereka bawa.

”Saya masih berharap Kaesong dibuka kembali satu saat nanti,” ujar seorang pekerja, Lee Byung-yun, seusai melewati perbatasan.

Park Yun-kyu, kepala salah satu pabrik yang beroperasi di Kaesong, mengaku tak punya pilihan selain menarik staf dan pekerjanya sesuai perintah Seoul.

Kementerian Unifikasi Korea mengatakan, rombongan pertama terdiri atas 125 orang menyeberangi perbatasan, akhir pekan lalu. Rombongan terakhir, terdiri atas 50 pekerja, manajer, dan aparat pemerintah, akan menyeberang Senin ini.

”Tinggal masalah waktu sebelum kompleks industri itu benar-benar ditutup. Kami sangat menghargai keberadaan Kaesong, tetapi tak akan memberi bantuan kepada pihak yang telah mengubah kebaikan menjadi kejahatan,” ujar juru bicara Biro Umum untuk Bimbingan Pusat Korut.

Hingga awal April, kawasan industri itu mempekerjakan 53.000 warga Korut di 120 unit pabrik milik Korsel, yang dikelola sedikitnya 800 manajer asal Korsel. Kaesong ditutup menyusul meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea,

Ketua Asosiasi Manajer Korsel di Kaesong Han Jae-kwon menyayangkan keputusan pemerintahnya menarik semua pekerja tanpa terlebih dahulu memberi tahu mereka. Keputusan itu dinilai sangat terburu-buru.

Han meminta pemerintahnya mengupayakan perundingan dengan Korut untuk membuka kembali kawasan industri yang beroperasi sejak 2003.

Penutupan kawasan industri itu diawali penarikan 53.000 pekerja Korut oleh Pyongyang. Hal itu didasari kekecewaan Korut setelah dijatuhi sanksi baru oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa karena nekat menggelar uji coba roket jarak jauh dan nuklir pada akhir 2012.(AP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com