Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Bom Boston Masih Misterius

Kompas.com - 24/04/2013, 02:28 WIB

boston, selasa - Penyelidik federal Amerika Serikat terus berupaya mencari motif peledakan bom Maraton Boston setelah tersangka Dzhokhar Tsarnaev (19) dijatuhi dakwaan. Upaya penyidik ini juga setelah tersangka didengar keterangannya oleh hakim dalam hearing pengadilan awal yang berlangsung di Rumah Sakit Beth Israel Deaconess, Boston, Senin (22/4).

Agen kontraterorisme, yang merupakan bagian dari Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI), berharap segera mendapatkan jawaban tentang kemungkinan motif aksi Tsarnaev bersaudara itu. Namun sejak dari interogasi awal hingga hearing pengadilan, jawaban itu belum didapat. Masih misterius.

Sebelum hearing yang dipimpin hakim Marriane Bowler dari Pengadilan Distrik Massachusetts, penuntut federal mendakwa Dzhokhar menggunakan senjata pemusnah massal untuk membunuh. Jika dakwaan terbukti, putra dari pengungsi etnis Chechen, Rusia, tersebut bisa menghadapi hukuman mati.

Dalam hearing, yang transkripnya dipublikasikan luas kemarin, Dzhokhar yang terluka parah di leher dan tidak bisa berbicara sempat mengucapkan satu kata ”tidak” saat ditanya apakah dia bisa menyewa penasihat hukum. Selebihnya, mahasiswa Universitas Massachusetts itu hanya mengangguk menjawab pertanyaan hakim Bowler.

Dzhokhar bersama kakaknya, Tamerlan Tsarnaev (26), menjadi tersangka utama pengebom Maraton Boston, Senin pekan lalu. Dua bom bermedium panci bertekanan itu menewaskan 3 orang dan melukai lebih dari 170 orang. Mereka juga didakwa membunuh seorang polisi kampus sebelum Tamerlan tewas dalam baku tembak dengan polisi di Watertown, Kamis lalu.

Sementara itu sumber tanpa nama pemerintah mengatakan kepada jaringan media CNN, pada interogasi awal didapat indikasi aksi Tsarnaev bersaudara cocok dengan klasifikasi jihad radikal perorangan (self-radicalist jihadists). Terindikasi pula aksi Dzhokhar dan Tamerlan tidak melibatkan kelompok terorisme asing.

Terkait dengan indikasi aksi Tsarnaev bersaudara dilatarbelakangi motivasi keagamaan ekstrem, Komite Intelijen Senat segera memanggil FBI. Ini lantaran FBI menginterogasi Tamerlan pada 2011 atas permintaan Pemerintah Rusia, yang menduga pria yang juga petinju amatir itu terkait kelompok radikal Chechen yang sedang berjuang melawan Moskwa.

Namun, menurut FBI, interogasi pada 2011 tidak menemukan indikasi keterkaitan Tamerlan dengan kelompok radikal Chechen. Namun, komite tampaknya tidak puas karena Tamerlan diketahui melakukan perjalanan ke Rusia pada 2011 dan lolos dari pengamatan FBI.

Kanada

Dari Toronto, Kanada, dua orang menghadapi pengadilan awal terkait dakwaan rencana serangan teroris terhadap kereta api penumpang. Kedua orang itu, Chiheb Esseghaier (30) dan Raed Jaser (35), dituduh mendapat ”petunjuk dan bimbingan” langsung dari kelompok teroris Al Qaeda yang berbasis di Iran.

Meski demikian, pejabat kepolisian Kanada menjelaskan, tidak ada indikasi rencana serangan bom tersebut disponsori oleh Pemerintah Iran. ”Mereka juga tidak dibiayai oleh Al Qaeda,” ujar Asisten Komisaris Polisi James Malizia, Senin lalu. (AFP/AP/BBC/joy)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com