Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narapidana Bentrok dengan Penjaga

Kompas.com - 15/04/2013, 02:42 WIB

Miami, Minggu - Ketegangan yang terjadi dua bulan terakhir di penjara Guantanamo mencapai puncaknya saat terjadi bentrokan antara narapidana dan militer, Sabtu (13/4). Militer menyerbu blok penjara tempat sejumlah narapidana menjalani tahanan komunal, kemudian memindahkan mereka ke ruang tahanan pribadi.

Bentrokan terjadi setelah para tahanan menutupi kamera keamanan dan jendela-jendala untuk menghalangi pandangan petugas. Penutupan kamera ini sebagai bagian dari perlawanan dan mogok makan yang telah berlangsung sejak 6 Februari. Para narapidana memprotes ketidakpastian masa tahanan yang tidak terbatas dan kondisi dalam penjara yang berada di Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Teluk Guantanamo, Kuba, itu.

Para tahanan melawan dengan senjata seadanya dari tongkat sapu dan pel. Militer kemudian memindahkan mereka dari lokasi tahanan bersama, yang disebut Camp 6, dan memasukkan mereka dalam ruang tahanan pribadi. Juru bicara AL AS, Robert Durand, mengatakan, tidak ada korban dalam bentrokan itu dan militer hanya menggunakan peluru yang tidak mematikan.

Bentrokan itu terjadi sehari setelah tim dari Komite Internasional Palang Merah (ICRC) meninjau kondisi tahanan dan penjara. ”ICRC terus memantau ketegangan dan mogok makan yang terjadi. Jika diperlukan, kami akan kembali ke Guantanamo,” ujar juru bicara ICRC, Simon Schorno.

Camp 6 diperuntukkan bagi tahanan yang berkelakuan baik. Mereka dibolehkan makan dan berdoa bersama, serta memiliki ruang rekreasi bersama. Sebagian besar dari 166 tahanan Guantanamo berada di blok itu, tetapi jumlahnya dikurangi menjadi hanya 70 tahanan pada Sabtu.

Keputusan mengembalikan tahanan ke sel pribadi dikecam sejumlah pengacara tahanan, yang menuduh militer malah memperparah konflik.(AP/AFP/Reuters/was)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com