KAIRO, KOMPAS.com — Tokoh Hamas di pelarian, Khaled Meshaal, Senin (1/4/2013), kembali terpilih memimpin Hamas untuk masa jabatan baru. Demikian pernyataan seorang petinggi Hamas di Kairo, Mesir.
"Para pemimpin Hamas memilih Meshaal," kata seorang petinggi Hamas yang tak ingin disebutkan namanya lewat telepon kepada AFP.
Sebelumnya, sejumlah tokoh Hamas mengatakan bahwa Dewan Syura Hamas diyakini akan memperbarui masa jabatan Meshaal untuk empat tahun lagi. Salah seorang petinggi Hamas bahkan mengatakan bahwa kembali terpilihnya Meshaal "sudah banyak diketahui" bahkan sebelum pemilihan digelar.
Sebelum pemilihan ini, muncul spekulasi bahwa Meshaal akan disingkirkan para tokoh kuat di Jalur Gaza, sejak Hamas menguasai wilayah itu pada 2007. Terlebih lagi, tahun lalu Meshaal mengatakan tidak berniat memperpanjang masa kepemimpinannya.
"Namun, perkembangan di Timur Tengah, terutama sejak 'Arab Spring' pada 2011, membuat Hamas harus memilih kembali Meshaal yang sudah memberi Hamas wajah dan hubungan baik dengan dunia Arab," ujar petinggi lain Hamas.
Meshaal (56) adalah seorang politisi veteran yang memiliki hubungan dekat dengan negara-negara berpengaruh di Timur Tengah seperti Qatar, Mesir, dan Turki.
Meshaal adalah tokoh kunci dalam upaya isolasi politik terhadap Hamas menyusul berkuasanya organisasi itu di Jalur Gaza pada 2007.
Sementara itu, menurut dua tokoh Hamas lainnya, pencalonan Meshaal itu sama sekali tak mendapatkan pesaing. Dengan demikian, Meshaal bisa terpilih dengan suara mayoritas Dewan Syura yang beranggotakan 60 orang itu.
Hamas sudah memulai proses pemilihan ketua baru pada setahun lalu, dalam sebuah proses rahasia yang tersebar di beberapa negara, diliputi misteri dan diganggu masalah logistik.
Hamas memiliki empat komponen, yaitu para aktivis di Gaza, di Tepi Barat, di pengasingan, dan mereka yang dipenjara di Israel. Setiap kelompok itu kemudian memilih pimpinan lokal dan delegasi ke Dewan Syura. Dewan ini kemudian memilih biro politik yang melakukan berbagai keputusan.
Meshaal sebenarnya sudah memimpin sejak 1996 dan kini akan kembali menjabat selama enam tahun. Meshaal dikenal sebagai anggota Hamas yang lebih pragmatis, di tengah konflik Palestina-Israel.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.