Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan Mendekati Yangon

Kompas.com - 27/03/2013, 02:51 WIB

YAngon, Selasa - Kerusuhan sektarian berdarah di Myanmar dikhawatirkan terus meluas dan bahkan semakin mendekati kota terbesar negeri itu, Yangon. Kekhawatiran menguat menyusul kerusuhan baru yang pecah, Senin malam, di Desa Bago, kawasan utara Yangon.

Sementara itu, hingga Selasa (26/3), Pemerintah Myanmar mencatat jumlah korban tewas telah mencapai 40 orang sejak kerusuhan pertama kali terjadi pekan lalu di Meiktila, Myanmar tengah.

”Aparat kepolisian dan tentara diterjunkan semalaman untuk bisa kembali mengontrol keadaan di Bago. Hingga sekarang aparat masih dikerahkan menjaga lokasi-lokasi tempat tinggal warga Muslim,” ujar seorang aparat keamanan yang tak mau disebut namanya.

Dalam kerusuhan itu, dua rumah ibadah dan puluhan rumah penduduk musnah terbakar. Aparat menyebutkan, belum ditemukan korban tewas dalam kerusuhan di Bago itu.

Pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan peringatan perjalanan dan meminta semua warga negaranya di Myanmar berhati-hati serta menghindari bepergian ke sejumlah lokasi, seperti wilayah Mandalay.

Beberapa titik di kota Yangon, seperti Pasar Mingalar dan Plaza Yuzana, juga disebut sebagai lokasi rawan pecah kerusuhan.

”Semua aparat kepolisian di Yangon sekarang disiagakan. Mereka harus siap sewaktu-waktu kerusuhan pecah,” ujar seorang polisi di Yangon.

Hentikan ”ekstremisme”

Pemerintah Myanmar dalam pernyataan di stasiun televisi nasional, Senin malam, meminta semua pihak menghentikan sikap ”ekstremisme agama”, yang dapat memperpuruk keadaan di negeri itu.

Myanmar selama ini menjadi sorotan dunia pascakerusuhan sektarian serupa yang terjadi tahun lalu di wilayah barat negeri itu, Rakhine.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com