Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus, Harapan akan Pembaruan

Kompas.com - 16/03/2013, 14:13 WIB
Simon Saragih

Penulis

Sebagai Paus ke-266, Paus Fransiskus mewarisi berbagai gejolak yang kini tengah mengguncang Gereja. Paus Fransiskus sendiri menyebut kata tremor (guncangan) sehari setelah ia terpilih. Ini tampaknya merujuk pada beberapa skandal. Ada sedikit retakan, ada masalah sinergi, serta menurunnya jumlah umat di beberapa bagian dunia.

Zaman yang semakin modern dan pengaruh sekularisme turut mempengaruhi gaya hidup para imam. Ada oknum gereja yang ikut arus zaman. Ada oknum gereja dan para klerus ingin mendapat kedudukan dan tempat terhormat dalam Gereja. Ini memunculkan persaingan, melahirkan sikap yang kurang rendah hati, dan kurang gigih dalam pelayanan.

Ada para imam yang lebih menaruh perhatian pada minat dari pada menjalankan kebutuhan pastoral. Ini semua jadi tantangan Gereja pada zaman ini.

Kini, muncul Paus dari keluarga Jesuit dengan semangat Fransiskan. Saya memahami bahwa Paus yang mengambil nama Fransiskus ini ingin membarui Gereja dari dua arah. Sebagai Jesuit beliau akan memperbaiki Gereja dari atas, memperbaiki kuria dengan segala kekurangannya, dan ini akan dia lakukan dengan pendekatan sosial akar rumput gaya Fransiskus.

Inilah Paus dari Ordo Jesuit dengan semangat Fransiskan.

=============
Kornelius Sipayung, Lic.S.Th, alumnus Universitas Gregoriana, Roma, Italia. Penulis adalah dosen teologi di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Santo Yohanes Pematangsiantar, serta seorang pastor dari Ordo Saudara Dina Kapusin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com