Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intelijen Afganistan Gagalkan Rencana Pengeboman

Kompas.com - 15/03/2013, 15:42 WIB

KABUL, KOMPAS.com - Badan Intelijen Afganistan, Jumat (15/3/2013), mengatakan berhasil menggagalkan sebuah rencana peledakan sebuah truk berisi 7.800 kg bahan peledak yang bisa menghancurkan sebuah kawasan di kota Kabul.

Direktorat Keamanan Nasional (NDS) mengatakan rencana serangan mematikan ini didalangi jaringan Haqqani Pakistan dan jaringan Al Qaeda. Sayangnya, NDS tidak memberikan bukti kuat terkait rencana ini.

Juru bicara NDS, Shafiqullah Tahiri, mengatakan, aparat NDS menemukan bahan peledak itu pada Selasa (12/3/2013),  disembunyikan di dalam kantung-kantung semen di dalam sebuah truk yang disimpan di pinggiran timur kota Kabul.

"Berdasarkan investigas NDS, jika diledakkan maka apapun dalam radius 1.500 meter akan hancur," kata Tahiri.

"Ini akan menjadi bencana bagi warga yang tinggal di kawasan yang menjadi sasaran peledakan," sambung Tahiri.

"NDS bisa menemukan bahan peledak ini setelah mendapat informasi akan terjadi serangan di kawasan padat Kabul," tambah Tahiri.

Dalam penggerebekan di malam hari yang dilakukan NDS pada Selasa itu, mereka berhasil menewaskan lima tersangka pelaku rencana pengeboman itu. NDS juga menangkap dua tersangka lain.

Kabul diguncang sejumlah serangan bom belakangan ini. Salah satu aksi paling mematikan adalah bom yang meledak di dekat Kantor Kemenhan Afganistan yang menewaskan sembilan orang. Ledakan itu terjadi saat Menhan AS Chuck Hagel mengunjungi pangkalan prajurit AS yang terletak dekat kota Kabul.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com