Shanghai, Selasa
Komite Pertanian Shanghai mengatakan, otoritas setempat tidak mengetahui apa penyebab kematian babi-babi itu. Namun, mereka telah mendeteksi penyakit babi yang ditemukan setidaknya pada satu bangkai. Penyakit tersebut diduga terkait dengan virus, tetapi tidak membahayakan manusia ataupun hewan lain.
Meskipun demikian, tidak sedang terjadi wabah penyakit tertentu yang menimpa babi di Jiaxing.
Dinas pertanian di Zhejiang menyatakan tidak ada tanda epidemi yang ditemukan di Jiaxing. ”Kematian babi di Jiaxing normal,” ujar Jiang Hao, Kepala Biro Peternakan Jiaxing, seperti dikutip kantor berita Xinhua.
Namun, otoritas Jiaxing mengakui, ada peternak setempat yang membuang bangkai babi. Sebagian besar peternak di Jiaxing adalah peternak rumahan dengan skala kecil. ”Mereka tak terlalu paham hukum dan beberapa peternak sembarangan membuang bangkai babi,” ujar Yu Hongwei, Wakil Kepala Biro Perlindungan Alam Jiaxing.
Menurut laporan harian Jiaxing, membuang bangkai babi ke sungai sering dilakukan oleh peternak di Jiaxing, antara lain karena kurangnya tempat penguburan babi.
Di desa Zhulin, Jiaxing, hampir 1.400 rumah tangga memelihara babi. Sebanyak 10.078 babi mati pada Januari dan 8.326 babi mati pada Februari.
Yu mengatakan, Jiaxing telah mengatur pengumpulan dan pembuangan bangkai babi dengan mengubur atau membakarnya.
Petugas setempat telah memeriksa apakah ada peternakan yang nekat membuang bangkai babi ke sungai.
Sungai Huangpu merupakan sumber air minum utama bagi Shanghai, kota metropolis berpenduduk 23 juta jiwa.
Otoritas di Shanghai telah mengambil bangkai-bangkai babi yang mengambang di sepanjang sungai. Foto-foto yang beredar di dunia maya memicu kekhawatiran dan kemarahan warga.
Pemerintah kota Shanghai menyatakan, kualitas air minum tidak tercemar oleh bangkai-bangkai itu. Air dari pengolahan air minum di Songjiang, Jinshan, Minhang, dan Fengxian masih memenuhi standar nasional, kata pemerintah Shanghai.
”Mereka bilang tidak ada masalah jika meminum air ini, jadi marilah kita minta sekretaris partai, wali kota, dan otoritas pengairan untuk meminum air ini,” ujar pengacara Gan Yuanchun dalam mikroblognya.(AP/joe)