Beberapa jam sebelum pengambilan sumpah Maduro, Venezuela secara resmi melepas kepergian Chavez. Dia dipuji sebagai versi modern dari pejuang kemerdekaan dan tokoh pembebas Amerika Latin dari jajahan Spanyol, Simon Bolivar.
Jalanan di depan Akademi Militer Caracas tak ubahnya karnaval yang dipadati jutaan warga Venezuela mengenakan baju merah, warna khas PSUV. Band militer memainkan lagu mars, sedangkan di tepi jalan pedagang kaki lima menjajakan replika selempang presiden yang kerap dikenakan Chavez.
Warga menyaksikan upacara dari monitor raksasa di bawah cerahnya sinar matahari. Antrean warga untuk menyaksikan jenazah Chavez mengular hingga lebih dari 2 kilometer. Namun, mereka tak bisa masuk ke tempat jenazah Chavez disemayamkan selama upacara berlangsung.
Di dalam aula Akademi Militer, lebih dari 30 kepala negara dan pemerintahan, serta perwakilan negara asing menghadiri upacara di dekat peti jenazah Chavez yang diselimuti bendera Venezuela. Di antara mereka terdapat dua sahabat Chavez, Presiden Kuba Raul Castro dan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad. Hadir pula putra mahkota Spanyol, Pangeran Felipe, dan sejumlah kepala negara Amerika Latin.
Upacara diawali dengan lagu kebangsaan yang dimainkan orkestra remaja, dilanjutkan pidato Maduro. ”Kami di sini, Komandan, anak-anakmu, di dekat kakimu. Semua, pria dan wanita, setia sampai mati,” seru Maduro.