Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oposisi Kritik Maduro

Kompas.com - 10/03/2013, 05:23 WIB

Caracas, Sabtu - Venezuela memiliki presiden baru setelah Wakil Presiden Nicolas Maduro diambil sumpahnya oleh Ketua Majelis Nasional Diosdado Cabello di Caracas, Jumat (8/3). Pelantikan Maduro dilakukan setelah pelepasan jenazah mendiang Presiden Hugo Chavez yang berlangsung emosional.

Namun, pelantikan Maduro sebagai presiden sementara langsung mengundang kecaman kubu oposisi. Oposisi, yang sejak meninggalnya Chavez, Selasa lalu, menahan diri dan tidak membuat pernyataan politis, menganggap Maduro tidak layak menjadi presiden.

Sambil memegang konstitusi Venezuela di tangannya, Maduro bersumpah untuk menegakkan hukum dan mematuhi konstitusi. ”Saya bersumpah, atas nama kesetiaan pada Komandan Hugo Chavez, akan mematuhi dan mempertahankan Konstitusi Bolivarian dengan kekuatan rakyat yang bebas,” ujar Maduro (51) di hadapan Majelis Nasional.

”Kami ada di sini untuk menjamin kedamaian, keamanan, dan stabilitas politik, serta mengangkat rakyat Venezuela dari kemiskinan. Maju terus sosialisme!” ujar Maduro.

Maduro meminta kubu oposisi untuk mengajukan kandidat presiden dalam pemilu yang diumumkan dalam 30 hari ke depan. Namun, dia menyindir anggota oposisi yang memboikot pelantikannya.

”Sebagian dari mereka ada di sini hari ini, selamat datang. Yang lain tidak mau datang,” ujarnya.

Kubu oposisi berdalih, berdasarkan konstitusi Venezuela, Ketua Majelis Nasional mendapat tugas sebagai presiden sementara jika presiden meninggal atau tidak dapat melakukan tugasnya secara permanen, baik sebelum dilantik maupun hingga empat tahun pertama dari enam tahun masa jabatannya.

Tak lama setelah terpilih kembali untuk masa jabatan keempat dalam pemilu November 2012, Chavez menjalani operasi kanker lanjutan di Havana, Kuba. Dia belum pulih saat jadwal pelantikan, 10 Januari, dan menunjuk Maduro untuk menjalankan tugas sehari-hari sebagai presiden.

Maduro-lah yang mengumumkan kabar meninggalnya Chavez, Selasa petang waktu setempat. Setelah itu, Menteri Luar Negeri Elias Jaua mengumumkan Maduro sebagai presiden sementara sampai pemilu dilakukan.

Pemimpin oposisi, Henrique Capriles, dalam wawancara televisi selama satu jam, mengatakan, kubu oposisi juga diundang untuk menghadiri upacara pelepasan jenazah Chavez. Namun, dia diberi tahu bahwa sebaiknya tidak datang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com