KUALA LUMPUR, JUMAT -
Sedikitnya 14 orang, yang terdiri dari 2 personel komando kepolisian Malaysia dan 12 penyusup, dilaporkan tewas dalam baku tembak sengit yang berlangsung sekitar 30 menit itu. Menurut Kepala Kepolisian Sabah Hamza Taib, tiga polisi Malaysia juga terluka dalam insiden itu.
Pertempuran terjadi setelah para penyusup mencoba menerobos barikade yang didirikan polisi Malaysia.
Bentrokan ini menjadi puncak drama penyusupan dan pengepungan yang berlangsung sejak pertengahan Februari lalu.
Seperti diwartakan sebelumnya, sedikitnya 200 orang asal Filipina selatan, yang mengklaim sebagai warga Kesultanan Sulu, berlabuh dan mendirikan tempat tinggal di kawasan Lahad Datu pada 9 Februari. Polisi dan tentara Malaysia kemudian mengepung orang-orang yang sebagian membawa senjata api itu.
Pemerintah Malaysia dan Filipina telah mendesak orang-orang itu segera kembali ke Filipina. Namun, mereka menolak dengan alasan wilayah Sabah adalah bagian dari Kesultanan Sulu.
Insiden berdarah tersebut memicu kemarahan Perdana
”Jangan menguji kesabaran kami yang ada batasnya. Kami berupaya memindahkan mereka, mereka seharusnya menyerahkan diri dan pergi,” ujar Najib seperti dikutip kantor berita Bernama.
Agbimuddin Kiram, adik bungsu Sultan Sulu Jamalul Kiram III, yang saat bentrokan pecah berada di lokasi, mengklaim tembakan pertama berasal dari kepolisian Malaysia.