Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Desak AS Tekan Oposisi

Kompas.com - 28/02/2013, 02:04 WIB

moskwa, SELASA - Rusia, Selasa (26/2), mendesak AS menekan oposisi Suriah agar bersedia melakukan dialog langsung dengan rezim Damaskus. AS juga harus mampu menekan mereka agar segera menunjuk negosiator untuk perundingan.

Di balik desakannya itu, Rusia juga khawatir kelompok garis keras kini telah berkuasa di antara barisan oposisi penentang Presiden Bashar al-Assad. Faksi oposisi garis keras paling kuat dalam perang saudara selama hampir dua tahun di Suriah adalah Front Al-Nusra, yang terkait dengan jaringan Al Qaeda.

Krisis di Suriah telah menjadi ”rangkaian besar percakapan” antara Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov dan mitranya, Menlu AS John Kerry, pada pertemuan mereka di Berlin, Jerman. Demikian diungkapkan juru bicara Deplu AS, Victoria Nuland, di Berlin, Selasa.

Nuland melukiskan pertemuan Lavrov dan Kerry ”sungguh serius dan kerja keras”. Moskwa dan Washington diketahui membuat satu nota kesepakatan yang langka dalam membangun pembicaraan demi mengakhiri konflik yang telah menewaskan 70.000 orang.

Bobot krisis

Menurut Lavrov, Kerry tampak memahami baik bobot krisis di Suriah. Bekas musuh bebuyutan selama Perang Dingin itu telah sepakat melakukan berbagai upaya dalam pemerintahan mereka demi ”menciptakan kondisi-kondisi terbaik untuk memfasilitasi dimulainya dialog yang bersifat sangat segera antara pemerintah dan oposisi”.

Lavrov juga menegaskan, Rusia ingin melihat oposisi Suriah segera menunjuk mediator dalam dialog dengan pemerintah pada pertemuan di Roma, Italia, Kamis ini. Pertemuan melibatkan oposisi dan negara-negara ”Sahabat Suriah”.

AS dan Rusia memiliki sejarah panjang perbedaan pendapat dalam menyikapi setiap persoalan internasional. Terkait dengan Suriah, keduanya selalu bertolak belakang.

Saat Barat, termasuk AS dan sekutu-sekutunya, mendesak Assad turun, Rusia bersama China justru menentangnya. Dua negara itu bahkan menggunakan hak veto mereka untuk menjegal resolusi Dewan Keamanan PBB untuk memberi sanksi Suriah.

Menjelang pertemuan dengan Kerry, Lavrov mengatakan ingin mendesak Washington membujuk oposisi Suriah membatalkan tuntutan Assad mundur karena ”tidak realistis”. Hal yang harus dilakukan adalah dialog damai sebagai pilihan solusi politik.

Bantuan langsung

Sementara itu, AS dikabarkan mulai melakukan koordinasi dengan sekutu-sekutunya di Barat untuk mengirim bantuan langsung kepada unsur-unsur pasukan oposisi Tentara Pembebasan Suriah (FSA). Bantuan langsung itu akan diberikan untuk meningkatkan tekanan terhadap rezim Presiden Assad.

Menurut sejumlah sumber di pemerintahan AS dan beberapa negara Eropa kepada kantor berita Associated Press, keputusan jadi atau tidaknya pemberian bantuan langsung itu akan diambil pada pertemuan di Roma, Kamis ini.

Menurut para sumber itu, Inggris telah mendesak AS agak mengirimkan bantuan langsung berupa pelatihan militer dan jaket antipeluru bagi para anggota FSA. Namun, pemerintahan Presiden AS Barack Obama dikabarkan menolak memberikan bantuan sejauh itu.

AS selama ini telah memberikan bantuan yang tidak mematikan, seperti alat komunikasi dan peralatan logistik. AS juga akan membantu persiapan pembentukan pemerintahan transisi di Suriah. (AFP/AP/REUTERS/CNN/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com