Bulgaria mengusir tiga anggota senior Hamas yang tengah berkunjung ke negara tersebut atas undangan satu lembaga swadaya masyarakat. Beberapa laporan menyebutkan polisi mendatangi sebuah hotel di ibukota Sofia dan meminta para pejabat Hamas ini pulang.
Polisi beralasan kunjungan ini tidak sesuai dengan permohonan visa mereka, keterangan yang dikukuhkan Menteri Dalam Negeri, Tsvetan Tsvetanov. "Mereka masuk dengan visa reguler. (Namun) mereka datang dengan motif yang berbeda," kata Tsvetanov, seperti dikutip kantor berita AP.
Kantor berita ini juga memberitakan beberapa jam setelah tiga pejabat Hamas meninggalkan Sofia, aparat keamanan mengusir satu lagi warga Palestina karena dianggap mengancam keamanan nasional.
Direktur Pusat Kajian Bulgaria untuk Timur Tengah, Mohd Abuasi, mengatakan pihaknya mengundang tiga anggota Hamas tersebut untuk menunjukkan bahwa Bulgaria bukan negara yang sangat pro-Israel.
"Karena ada tekanan yang besar dari aparat, ketiga pejabat Hamas tersebut pulang. Ketiganya tidak ingin ada suasana tegang," kata Abuasi.
Pada hari Kamis (15/2) Hamas menggambarkan kunjungan ke Bulgaria sebagai tanda bahwa Uni Eropa, yang menyebut Hamas sebagai organisasi teroris, telah melunakkan sikap.
Beberapa pekan lalu pemerintah Bulgaria menuduh gerakan Islam di Lebanon, Hisbullah, berada di balik serangan bom terhadap turis-turis Israel di kawasan wisata Laut Hitam tahun lalu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.