Perancis Klaim Ratusan Anggota Militan Mali Tewas

Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian menyatakan, ratusan anggota kelompok Islam militan tewas sejak Perancis melakukan serangan ke Mali bulan lalu.

Dia mengatakan, mereka kebanyakan tewas dalam serangan udara dan pertempuran terbuka dengan pasukan Perancis. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius mengatakan, Perancis kemungkinan akan menarik pasukannya pada awal maret nanti. Dalam wawancara dengan sebuah media, dia mengatakan, apabila semuanya berjalan sesuai rencana, jumlah pasukan akan dikurangi.

Perancis diperkirakan menurunkan sekitar 4.000 personel di Mali dan sejumlah pimpinan lembaga internasional bertemu di Brussel, Belgia, untuk membahas masa depan Mali, termasuk rencana penyelenggaraan pemilu yang demokratis.

"Intinya adalah bagaimana mengupayakan perdamaian," kata Menteri Pembangunan Perancis, seperti dilaporkan kantor berita AFP.

Kuasai kota Kidal

Menteri Pertahanan Perancis mengatakan, kota terakhir yang berhasil direbut dari kelompok militan adalah kota Kidal, di wilayah utara Mali. Serangan udara terus dilanjutkan ke kawasan utara Mali untuk menumpas kelompok Islam militan.

Sebelumnya, operasi bersama Perancis dan Mali berhasil membebaskan Timbuktu dan Gao dari cengkeraman kelompok militan Islam.

Dalam lawatannya di Mali, Sabtu (2/22013), Presiden Hollande menegaskan pasukan Perancis akan tetap berada di Mali sampai pasukan wilayah Afrika Barat dikerahkan untuk melindungi negara itu. Perancis melancarkan operasi militer bulan lalu setelah munculnya kekhawatiran kelompok militan akan memperluas gerakan ke kawasan selatan.