CILACAP, KOMPAS -
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Cilacap Syamsul Bahri mengatakan, sebanyak 19 imigran asal Sri Lanka yang terdampar di perairan selatan Nusakambangan, Senin lalu, masih bertahan di lokasi penampungan sementara di bekas kantor Imigrasi Cilacap, Jalan S Parman. Tiga imigran lain berada di rumah sakit.
Menurut Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Kelas II Cilacap Edi Rohaedi, pihaknya belum mendapat penampungan yang layak bagi para imigran tersebut.
Namun, Edi mengaku belum menemukan hotel yang mau disewakan untuk para imigran. Para pengelola hotel mengaku kapok menerima imigran di tempat mereka. Dari 25 imigran asal Sri Lanka yang terdampar saat perjalanan menuju Pulau Cocos, Australia, dua orang di antaranya meninggal, yakni perempuan bernama Suta Nilakshan (25) dan seorang laki-laki bernama Thampappela Vijayaraja (40), akibat kelaparan dan dehidrasi.
Dua orang lainnya masih dirawat di RSUD Cilacap, yakni Ahmed Fatheen (4) dan Shitty Safeeka Abdul Jabar (35 tahun), ditemani Ahamed Rispiyan (33), suaminya. Satu imigran belum ditemukan, yakni Thangeswaran (36), setelah menceburkan diri ke laut.