Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruang Penampungan Minim

Kompas.com - 31/01/2013, 04:13 WIB

CILACAP, KOMPAS - Kantor Imigrasi Kelas II Cilacap, Jawa Tengah, hingga Rabu (30/1) kesulitan mencarikan ruang penampungan layak bagi para imigran asal Sri Lanka yang terdampar di Pulau Nusakambangan. Sebagian hotel menolak ditempati imigran karena pada beberapa kasus sebelumnya, imigran sering merusak fasilitas, termasuk menjebol dinding hotel, dalam upaya melarikan diri.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Cilacap Syamsul Bahri mengatakan, sebanyak 19 imigran asal Sri Lanka yang terdampar di perairan selatan Nusakambangan, Senin lalu, masih bertahan di lokasi penampungan sementara di bekas kantor Imigrasi Cilacap, Jalan S Parman. Tiga imigran lain berada di rumah sakit.

Menurut Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Kelas II Cilacap Edi Rohaedi, pihaknya belum mendapat penampungan yang layak bagi para imigran tersebut.

Namun, Edi mengaku belum menemukan hotel yang mau disewakan untuk para imigran. Para pengelola hotel mengaku kapok menerima imigran di tempat mereka. Dari 25 imigran asal Sri Lanka yang terdampar saat perjalanan menuju Pulau Cocos, Australia, dua orang di antaranya meninggal, yakni perempuan bernama Suta Nilakshan (25) dan seorang laki-laki bernama Thampappela Vijayaraja (40), akibat kelaparan dan dehidrasi.

Dua orang lainnya masih dirawat di RSUD Cilacap, yakni Ahmed Fatheen (4) dan Shitty Safeeka Abdul Jabar (35 tahun), ditemani Ahamed Rispiyan (33), suaminya. Satu imigran belum ditemukan, yakni Thangeswaran (36), setelah menceburkan diri ke laut. (GRE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com