Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Gempur Oposisi

Kompas.com - 05/01/2013, 03:03 WIB

Juru bicara Pemerintah Australia mengatakan, sudah ada sedikitnya tiga warga Australia tewas dalam perang saudara di Suriah. Pendiri Dewan Arab Australia, Joseph Wakim, mengatakan, banyak warga Australia pergi ke Suriah dengan tujuan membantu tugas-tugas kemanusiaan tetapi malah terlibat dalam pertempuran.

Sementara Dewan Keamanan PBB, Kamis, mengatakan, perlu membangun usaha untuk menemukan solusi diplomatik atas konflik Suriah, dan kemungkinan akan ada pertemuan membahas masalah itu minggu depan. Kegiatan itu mungkin akan bersamaan dengan pertemuan antara Utusan Khusus PBB dan Liga Arab, Lakhdar Brahimi, dengan perwakilan AS dan Rusia.

Sikap Indonesia

Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa menegaskan, kebijakan dan praktik politik luar negeri RI tidak mengenal bentuk pengakuan terhadap pemerintah suatu negara. Indonesia hanya mengakui sebuah negara tanpa melihat bagaimana proses pemerintahannya berganti atau terbentuk.

Pernyataan tersebut disampaikan Marty kepada wartawan, Jumat, seusai membacakan pidato pernyataan tahunan tahun 2013.

Dalam konteks Suriah, Pemerintah Indonesia selalu mencoba berhubungan dengan semua pihak, termasuk yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini, yakni menggelar pembicaraan dengan kelompok oposisi di Suriah.

”Bahkan, dalam waktu dekat, saya akan bertemu dengan kelompok oposisi untuk memperoleh masukan. Jadi, tidak adanya pengakuan jangan dilihat sebagai sesuatu yang negatif karena memang hal itu tidak biasa dalam praktik diplomasi Indonesia,” ujar Marty.

Terkait dengan perlu tidaknya Assad mundur, Indonesia berpendapat, oposisi dan rezim perlu bertemu agar proses politik bisa berjalan terlebih dahulu. Marty mengaku yakin kedua pihak yang bertikai, walau bagaimanapun kondisinya, tetap harus bertemu dan berunding. (DWA/AFP/AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com