Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Serukan Perdamaian di Suriah

Kompas.com - 26/12/2012, 03:28 WIB

Suasana perayaan Natal juga terlihat meriah di Bethlehem, Tepi Barat, yang diyakini sebagai kota kelahiran Yesus Kristus. Pada malam Natal, ribuan orang Kristen dari seluruh dunia memenuhi alun-alun kota itu yang bermandi cahaya, dihias pohon Natal setinggi 17 meter.

Gereja Kelahiran di Bethlehem tak mampu menampung umat yang ingin merayakan misa Natal di dalamnya. Rula Maia’a, pejabat Kementerian Pariwisata Palestina, memperkirakan, 10.000 orang asing mengunjungi Bethlehem pada Natal dan 15.000 orang berkunjung pada malam Natal, naik 20 persen dari setahun sebelumnya.

Menurut dia, kenaikan terjadi karena pemberian status Situs Warisan Dunia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa kepada Gereja Kelahiran Yesus tahun ini. Penduduk Palestina juga menyambut hari Natal dengan kegembiraan karena pengakuan PBB atas Palestina bulan lalu.

Di Dakar, ibu kota Senegal, yang berpenduduk mayoritas Muslim, suasana Natal sangat terasa. Warga berbelanja hadiah untuk anak-anak dan Masjid Agung berhias lampu-lampu.

”Kami lahir dalam tradisi Senegal hidup berdampingan antara Muslim dan Kristen. Yang terpenting adalah sikap hormat satu sama lain,” kata Ibrahim Lo, seorang Muslim yang mencari hadiah untuk keempat anaknya.

Namun, tak semua warga dunia beruntung bisa merayakan Natal dalam kebahagiaan. Bagi para korban yang selamat dari topan Bopha di Filipina selatan, tahun ini tidak ada perayaan Natal. Sebagian warga masih hidup serba terbatas di tempat-tempat penampungan pengungsi.

Di Nigeria, malam Natal dinodai aksi sekelompok pria bersenjata yang menyerang sebuah gereja di bagian utara negeri itu. Enam orang, termasuk pastor gereja, tewas akibat serangan itu. Para penyerang kemudian membakar gereja tersebut.

Dalam keprihatinan

Perayaan malam Natal dalam suasana keprihatinan juga dijalani jemaat GKI Yasmin, Kota Bogor. Tahun ini menandai Natal ketiga saat mereka tidak dapat menjalankan ibadat di gedung gereja yang berada di Jalan KH Abdullah bin Nuh Nomor 31 karena masih disegel pemerintah setempat.

Juru bicara GKI Yasmin, Bona Sigalingging, menyatakan, ibadat malam Natal GKI Yasmin terpaksa dilakukan secara sembunyi-sembunyi di rumah salah satu anggota jemaat yang berjarak kurang dari 1 kilometer dari gedung gereja itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com