Korsel Kemungkinan Miliki Presiden Wanita

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan nampaknya akan memiliki presiden perempuan pertama. Setidaknya itulah hasul prediksi sejumlah televisi negeri itu yang memenangkan Park Geun-hye, putri mantan diktator Korea Selatan.

Sekitar tiga jam setelah pemungutan suara ditutup, Rabu (19/12/2012), sejumlah televisi negeri itu yakni kBS, SBS dan MBC semua menyatakan Park "pasti" memenangkan pemilu bersejarah ini dengan mengalahkan rivalnya Moon Jae-in.

Dengan 40 persen suara yang sudah dihitung, Park sejauh ini masih unggul 52,5 persen dibanding Moon yang meraup 47,1 persen suara. Namun sejauh ini belum ada pernyataan atau klaim kemenangan dari kedua kubu.

Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan Park akan memberikan pernyataan sekitar pukul 22.30 waktu setempat atau sekitar pukul 20.30 WIB di markas Partai New Frontier yang dipimpinnya, di mana staf kampanye dan pendukungnya saat ini sudah merayakan kemenangan politisi perempuan itu.

Jika memenangkan pemilihan maka Park akan menghadapi banyak tantangan saat memasuki kantor presiden Rumah Biru pada Februari mendatang. Sejumlah tantangan itu antara lain adalah hubungan dengan Korea Utara, melambatnya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya ongkos kesejahteraan negeri itu.

Kemenangan dalam pemilihan tak hanya menjadikan Park menjadi presiden pertama di negeri yang dunia politiknya didominasi pria itu. Dia juga akan menjadi pemimpin pertama Korea Selatan yang memiliki hubungan darah dengan pemimpin terdahulu.

Ayahnya, Park Chung-hee tetap dianggap tokoh paling berpengaruh di Korea Selatan. Dia mengeluarkan Korea Selatan dari kemiskinan meski itu dicapai dengan pemerintahan militer yang keras sealam 18 tahun.

Park Chung-hee tewas ditembak oleh kepala dinas intelijen Korea Selatan pada 1979. Sementara istrinya tewas lima tahun sebelumnya karena ditembak oleh seorang penembak jitu Korea Utara yang sebenarnya mengincar sang suami.