Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Palestina Bangga dengan Status Negaranya

Kompas.com - 13/12/2012, 23:36 WIB
Doddy Wisnu Pribadi

Penulis

  

MALANG, KOMPAS.com - Status baru Palestina merupakan kemajuan bagi Palestina karena merupakan titik awal agar dunia internasional punya kekuatan hukum yang lebih jelas dari penjajahan dan kolonial Negara lain. Status ini semakin membuat Palestina lebih percaya diri, kataDuta Besar Palestina Mehdawi, pada Seminar tentang Palestina yang diselenggarakan Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (13/12/2012) .

Dalam seminar yang diiikuti  450 orang mahasiswa UMM tersebut, juga hadir Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KKPI), Ananda Yaqud Gudban. "Banyak yang menganggap masalah Palestina adalah masalah perbedaan agama, namun ini adalah masalah kemanusiaan," kata Pembantu Dekan I FISIP UMM, Dr Asep Nurjaman, sebagaimana dikutip siaran pers Humas UMM.

 

 

Yaqud melihat kepedulian Indonesia terhadap peperangan yang terjadi antara Palestina dengan Israel, merupakan bentuk implementasi Pembukaan Undang Undang Dasar (UUD). "Bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," kata Yaqud mengutip sebagian isi Pembukaan UUD 1945.

Dubes Mehdawi mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah Republik Indonesia yang sejak awal mendukung kemerdekaan Palestina, dan memiliki komitmen kuat terhadap hak asasi manusia.

"Status baru Palestina merupakan kemajuan bagi Palestina karena merupakan titik awal agar dunia internasional memiliki kekuatan hukum yang lebih jelas dari penjajahan dan kolonial bangsa lain. Status ini semakin membuat Palestina lebih percaya diri," kata Mehdawi.

Kini, tambahnya, Palestina lebih yakin untuk bekerja sama dengan negara lain karena statusnya. Pencaplokan tanah Palestina oleh Israel merupakan pencaplokan wilayah negara atau bangsa.

Namun demikian, Palestina belum selesai memperjuangkan seluruh masa depannnya berupa mengembalikan wilayahnya yang seharusnya menjadi haknya yang saat ini masih diakui oleh Israel.

Prinsipnya wilayah Palestina makin lama semakin menyempit sebaliknya penduduk semakin besar. Oleh karena itu perjuangan dari dalam negeri maupun internasional melalui bantuan PBB. Namun, pembelaan dalam hal ini bukan perkara agama melainkan masalah hak asasi untuk menghapuskan penjajahan, kata Dubes.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com