Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NATO: Pasukan Assad Tembakkan Rudal Scud

Kompas.com - 13/12/2012, 09:45 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com — Sejumlah pejabat NATO dan Amerika Serikat, Rabu (12/12/2012), menyatakan eskalasi di Suriah meningkat setelah pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad menembakkan rudal balistik Scud untuk menghadapi kelompok pemberontak.

"Para intelijen sekutu mendeteksi peluncuran sejumlah rudal balistik jarak pendek di dalam wilayah Suriah pekan ini," kata seorang pejabat NATO di Brussels, Belgia.

"Jika dilihat dari lintasan dan jarak tempuhnya, diduga rudal itu adalah Scud," sambung pejabat itu.

Pernyataan NATO itu dibenarkan seorang pejabat AS yang tak ingin disebutkan namanya. Dia menambahkan, sebelumnya, AS tidak mendeteksi adanya penggunaan Scud di Suriah.

Sejauh ini, belum jelas mengapa Assad sampai harus menggunakan Scud yang jarak tembaknya bisa mencapai ratusan kilometer. Rudal Scud menjadi terkenal setelah digunakan Saddam Hussein untuk menembak Israel dalam Perang Teluk 1991.

Rudal buatan Uni Soviet ini tidak memiliki pengendali dan tidak akurat sehingga Scud tidak dianggap sebagai senjata yang cocok untuk menghadapi perlawanan gerilya seperti ini.

Saat ini, pemberontak Suriah terus bertempur melawan pasukan pemerintah di luar ibu kota Damaskus. Kemajuan pesat yang diperoleh pasukan pemberontak membuat dunia internasional melihat bahwa konflik yang sudah berlangsung 20 bulan itu kini memasuki fase-fase penting.

Pekan lalu, NATO mengerahkan sistem pertahanan udara Patriot milik AS, Jerman, dan Belanda di sepanjang perbatasan Turki-Suriah. Keputusan ini untuk mencegah adanya rudal Suriah yang ditembakkan ke wilayah Turki.

Keputusan NATO itu berarti juga ratusan personel militer AS dan Eropa kini dikirim ke perbatasan untuk pertama kali sejak konflik Suriah pecah hampir dua tahun lalu. Suriah dan Rusia mengatakan, langkah NATO itu adalah sebuah persiapan untuk terlibat dalam perang di Suriah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com