Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bopha, Badai Terakhir

Kompas.com - 12/12/2012, 03:23 WIB

Selama ini badai terbentuk di atas 10 derajat Lintang Utara (LU) karena pengaruh gerak koriolis bumi. Pemantauan badai kali ini menunjukkan adanya anomali pembentukan badai dan jalur terjangannya.

Badai Bopha terbentuk terlalu selatan atau di bawah 10 derajat LU. Penyimpangan ini, menurut Edvin yang juga pakar meteorologi, ada kaitan munculnya kenaikan suhu muka laut, disebut ”kolam hangat” di utara Papua. Suhu muka laut di kawasan itu di atas normal, yaitu 28,5 derajat celsius.

Beberapa hari lalu, siklon tropis Bopha menguat karena banyak uap air terbentuk dari kolam hangat. Pusat tekanan rendah di utara pulau itu kemungkinan menjadi penyebab pergeseran pola pergerakan badai. ”Biasanya badai melewati Pulau Luzon,” ujar Edvin. Kali ini badai menghantam Pulau Mindanao yang berpenduduk padat.

”Pergerakan badai cenderung ke selatan mendekati kawasan khatulistiwa, diduga kuat berkaitan dengan perubahan iklim,” kata Edvin. Desember tahun lalu Mindanao dilanda badai tropis Washi yang menewaskan lebih dari 1.200 orang dan mengakibatkan ratusan ribu penduduk kehilangan tempat tinggal.

Hari Sabtu, topan Bopha terus menurun kekuatannya menjadi depresi tropis. Perubahan cuaca ini akan menimbulkan hujan lebat di Filipina utara dan pesisir selatan China.(YUNI IKAWATI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com