DENPASAR, KOMPAS.com - Ratu Kokain asal Inggris Lindsay June Sandiford berada di ujung tanduk. Dalam sidang di Pengadilan Negeri Denpasar, Kamis (06/12/2012) siang tadi, wanita berusia 56 tahun ini mengaku tak punya biaya menghadirkan saksi meringankan dari Inggris.
"Terdakwa tidak punya biaya untuk menghadirkan keluarganya dari Inggris. Kita sudah berkoordinasi dengan konsulat namun tetap tidak bisa," ujar pengacara terdakwa, Erza Karo Karo.
Bagi terdakwa, kesaksian pihak keluarga akan sangat penting untuk membuktikan benar tidaknya ancaman jaringan narkoba yang ditujukan kepada anak Lindsay. Namun, karena Lindsay tidak bisa membawa saksi yang meringankan di persidangan, Ketua Majelis Hakim Amser Simanjuntak memutuskan untuk langsung masuk agenda tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada 20 Desember mendatang.
Sementara dalam sidang pemeriksaan terdakwa hari ini, Lindsay tetap pada pendiriannya ia terpaksa menyelundupkan 4,7 Kg kokain karena mendapat ancaman dari Julian Ponder, terdakwa lain dengan berkas terpisah.
Seperti diberitakan petugas Bea Cukai Ngurah Rai menangkap seorang wanita tua asal Inggris, Lindsay June Sandiford (56) di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai, Sabtu (19/5/2012) karena membawa 4,7 kilogram kokain yang disimpan di balik dinding kopernya.
Setelah mengembangkan kasus ini, polisi berhasil membekuk jaringannya yakni 3 WN Inggris yakni Rachel Dougall, Julian Ponder, Paul Beales dan 1 WN India Nanda Gopal. Kelima terdakwa ini kini menjalani sidang di PN Denpasar dengan berkas terpisah dan mereka pun bersaksi satu sama lain.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.