KOMPAS.com - Perkara popularitas masih menempatkan Perdana Menteri (PM) Thailand Yingluck Shinawatra di posisi atas. Adik kandung mantan PM Thaksin Shinawatra itu, seturut jajak pendapat terbaru melampaui tokoh oposisi Abhisit Vejjajiva.
Kendati begitu, tulis laman Bangkok Post, Sabtu (1/12/2012), popularitas Yingluck susut hampir lima persen pascadebat tidak percaya di parlemen. Jajak pendapat itu sendiri dihelat Pusat Penelitian Universitas Bangkok.
Secara lebih rinci, Universitas Bangkok melakukan survei terhadap 1.120 responden. Periode riset ada dua yakni pada 30 Oktober sampai dengan 2 November 2012. Kedua, periode 28-30 November tahun ini.
Hasil keseluruhan menunjukkan Yingluck dipilih oleh 51,2 persen responden dan mantan PM Abhisit, pemimpin Partai Demokrat, dengan 33,1 persen.
Pada survei pertama, diambil setelah perombakan kabinet kedua pada pemerintahannya bulan lalu, popularitas perdana menteri mencapai 52,6 persen. Tapi, posisi itu turun menjadi 48,7 persen setelah debat kecaman.
Sebaliknya Abhisit naik menjadi 33,7 persen setelah debat, dari 32,8 persen pada jajak pendapat pertama.
Perdebatan kecaman, diluncurkan oleh oposisi terkemuka Partai Demokrat, berlangsung pada 25-28 November. Semua menteri, termasuk perdana menteri, selamat dari mosi tidak percaya itu.
Kesenjangan antara Yingluck dan Abhisit sekarang berselisih 15 persen, jika dibandingkan dengan 19,8 poin bulan sebelumnya.
Ketika responden ditanya tentang popularitas partai politik yang berkuasa Pheu Thai mendapat 48,8 persen dukungan dan Demokrat 34,8 persen.
Sekitar 61 persen dari responden juga mengatakan bahwa mereka yakin pemerintah yang dipimpin Yingluck akan mampu tetap berkuasa sampai akhir masa tugas penuh empat tahun. Sedangkan, 11,8 persen percaya pemerintah akan bertahan lebih lama dari dua tahun tetapi tidak akan mencapai tiga tahun.