NEW YORK, KOMPAS.com — Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan, aksi kekerasan terbaru di Suriah telah mencapai tahap yang mengerikan dan makin brutal.
Hal ini ditegaskan Ban Ki-moon menyusul bentrokan terbaru antara pasukan pemerintah Suriah dan kelompok pemberontak di sekitar ibu kota Damaskus.
"Pelanggaran HAM telah dilakukan dalam skala yang luas yang dilakukan semua pihak yang bertikai," katanya.
Dalam pidato di Sidang Majelis Umum PBB, Ban Ki-moon juga mengatakan bahwa warga sipil Suriah dibantai hampir setiap hari, empat puluh ribu jiwa diperkirakan mati sia-sia, sementara jumlah pengungsi terus membengkak.
Dia memperkirakan jumlah pengungsi Suriah akan mencapai 700.000 orang pada awal tahun depan.
Lebih lanjut Ban Ki-moon mengatakan, "Membangun Suriah yang bebas dan demokratis akan membutuhkan dialog politik dan perundingan."
Negara gagal
Utusan PBB dan Liga Arab untuk utusan Suriah, Lakhdar Brahimi, mengatakan, "Suriah akan menjadi negara gagal kecuali mereka dapat menemukan solusi politik untuk mengakhiri konflik."
Para aktivis mengatakan, lebih dari 40.000 orang telah tewas sejak perlawanan atas rezim Presiden Bashar al-Assad digelar pada Maret tahun lalu.
Sementara itu, masih menurut aktivis, lebih dari 80 orang tewas dalam bentrokan terbaru, Jumat (30/11) waktu setempat, di sekitar ibu kota Damaskus.
Sejumlah laporan menunjukkan, bentrokan terakhir ini sempat mengganggu jadwal penerbangan.
Dilaporkan, banyak penerbangan keluar-masuk di bandara utama tersebut dibatalkan, walaupun televisi pemerintah melaporkan penerbangan domestik tetap beroperasi.
Menurut wartawan BBC, James Reynolds, yang melaporkan dari Turki, pasukan pemerintah telah membuka kembali jalan protokol menuju bandara setelah sempat ditutup selama pertempuran sengit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.