Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Arafat Akan Dibongkar

Kompas.com - 26/11/2012, 05:07 WIB

Hasilnya dibandingkan dengan sampel yang telah diperiksa sebelumnya untuk memastikan dugaan adanya kandungan polonium, seperti ditemukan di barang-barang Arafat.

Setelah diambil beberapa sampel tulangnya, Arafat akan dimakamkan lagi pada hari itu dengan satu upacara militer. Namun, lanjut Tirawi, upacara akan tertutup untuk umum. Dia tak mengungkapkan secara pasti kapan hasil pemeriksaan akan diumumkan, kecuali mengatakan, akan makan waktu lama.

Awal bulan ini, para pekerja mulai membongkar makam yang terbuat dari beton di markas mantan presiden pertama Palestina di Ramallah, Tepi Barat. Otoritas Palestina sempat ragu sebelum menyetujui penggalian makam itu karena bertentangan dengan keyakinan dan kepekaan budaya.

Sejak pertengahan November, makam telah dikelilingi dengan terpal biru dan jalan menuju makam Arafat itu ditutup. Para pejabat Palestina mengatakan, mereka tak ingin proses ini diamati media dan pihak lain.

Ketegangan baru

Rencana pembongkaran makam Arafat dan tuduhan keterlibatan Israel dalam kematiannya bisa memicu ketegangan baru antara Palestina dan Israel. Pekan lalu, kedua pihak baru saja menyepakati gencatan senjata setelah pecah pertempuran sepekan penuh di Jalur Gaza.

Pada 2005, surat kabar The New York Times memuat salinan catatan medis Arafat, yang menyebutkan dia meninggal karena stroke yang disebabkan infeksi tak dikenal. Para ahli independen yang meneliti kembali catatan tersebut waktu itu mengatakan, besar kemungkinan Arafat tewas karena diracun.

Arafat masih dihormati secara luas di Palestina. Dia memimpin PLO selama 35 tahun dan menjadi presiden pertama Palestina pada 1996. Dia jatuh sakit dan berobat ke Perancis hingga akhirnya meninggal.

(AFP/AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com