Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

104 Orang Tewas dalam Kebakaran di Banglades

Kompas.com - 25/11/2012, 13:31 WIB

DHAKA, KOMPAS.com - Lebih dari 100 pekerja tewas ketika api melalap sebuah pabrik garmen yang sibuk di Bangladesh, Sabtu (24/11). Kobaran api dan asap memaksa orang-orang melompat dari jendela yang tinggi guna melarikan diri.

Petugas pemadam kebakaran berjuang selama beberapa jam untuk mengendalikan api, yang bermula di gudang lantai dasar pabrik Mode Tazreen yang berupa bangunan sembilan lantai, sekitar 30 kilometer di utara ibukota Dhaka, pada Sabtu malam.

Para korban selamat menceritakan bagaimana para staf yang panik, sebagian besar perempuan, dengan putus asa mencoba untuk melarikan diri dari bangunan yang terbakar itu. Pabrik itu antara lain membuat pakaian untuk merek internasional, termasuk untuk gerai C & A dari Belanda dan Li & Fung dari Hong Kong. "Ada lebih dari 1.000 pekerja terjebak di pabrik itu," kata seorang pekerja yang menyebut dirinya hanya sebagai Romesa (42 tahun) kepada media lokal dari ranjang tempat tidurnya di rumah sakit. "Saya melompat dari jendela di lantai empat dan mendapati diri saya di atap lantai tiga sebuah bangunan lain. Beberapa orang jatuh dari jendela dan tewas."

Direktur operasi pemadam kebakaran, Mayor Mahbub, mengatakan kepada AFP bahwa jumlah korban tewas telah diturunkan angkanya pada Minggu pagi ini, menjadi 104 orang dari semula 121 orang. "Ada beberapa penghitungan ganda karena ada beberapa tim pemadam kebakaran yang bekerja di lantai yang berbeda," katanya. "Namun kini kami memiliki total 104 mayat, termasuk sejumlah orang yang melompat dan kemudian tewas. Sebagian besar mayat ditemukan di lantai dua. Sebagian besar meninggal karena sesak napas."

Pemilik pabrik Tazreen, Delwar Hossain, mengatakan kepada AFP bahwa penyebab kebakaran itu belum diketahui tetapi ia membantah tempat itu tidak aman. "Ini kerugian besar bagi staf saya dan pabrik saya. Ini pertama kalinya kami pernah mengalami kebakaran di salah satu dari tujuh pabrik saya," katanya. Ia memastikan, tempat itu membuat pakaian untuk Li & Fung dari Hong Kong dan C & A.

Penyebab kebakaran itu belum diketahui tetapi kebakaran akibat arus pendek listrik dan kualitas kabel listrik yang buruk umum terjadi di pabrik-pabrik garmen di Bangladesh, yang menggunakan tenaga kerja murah untuk memproduksi pakaian yang dikirim ke negara-negara Barat.

Tragedi semacam itu tidak hanya terjadi di Bangladesh. Kebakaran di sebuah pabrik garmen Pakistan September lalu menewaskan 289 pekerja dan melukai 110 lainnya. Dari mereka yang terluka, puluhan orang menderita catat dan sekitar 2.000 pekerja lainnya kehilangan mata pencaharian. Dua dari tiga pemilik pabrik di Pakistan itu menghadapi tuduhan pembunuhan dan telah mendekam di tempat penahanan.

Masih di Bangladesh, setidaknya 13 orang tewas setelah sebuah jembatan yang masih dibangun runtuh di kota pelabuhan Chittagong di tenggara negara itu. Para saksi mata mengatakan, lebih dari 50 pekerja konstruksi dan tukang sayur berkumpul di dekat sebuah kolam di bawah jembatan itu ketika tiga balok  beton jatuh pada Sabtu malam. Berbekal tongkat dan batu, massa yang marah menyerang kantor perusahaan konstruksi itu sehingga memaksa polisi menembakkan gas air mata dan menggunakan tongkat untuk membubarkan mereka.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com