Perancis Hentikan Operasi Militer di Afganistan

KABUL, KOMPAS.com — Perancis mulai Selasa (20/11/2012) menghentikan semua operasi militer di Afganistan dan menarik pasukannya dari provinsi strategis di timur laut Kabul sebagai bagian dari percepatan penarikan mundur pasukan.

Paris memerintahkan semua pasukan tempur Perancis meninggalkan Afganistan bulan depan, dua tahun sebelum pasukan internasional ISAF di bawah pimpinan AS ditarik mundur.

Pemberontak Taliban menyerukan agar pasukan asing lain segera mengikuti keputusan Perancis.

"Kami mendesak pasukan asing lain untuk mengikuti Perancis dan meninggalkan Afganistan, menghentikan penjajahan atas Afganistan, dan biarkan rakyat Afganistan menentukan nasib sendiri," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahed.

Paris memutuskan penarikan pasukan lebih cepat setelah terjadi serangkaian serangan mematikan pada tahun 2011 dan 2012, termasuk serangan pada Januari saat seorang anggota pasukan Afganistan menembak mati lima prajurit Perancis ketika tengah berolahraga di sekitar Kamp Kapisa.

Presiden saat itu, Nicolas Sarkozy, mengumumkan misi tempur Perancis akan berakhir pada tahun 2013. Namun, penerusnya, Francois Hollande, malah mempercepatnya ke tahun 2012.

Meski ditarik, Perancis masih meninggalkan sekitar 1.500 pasukan hingga tahun 2013. Mereka ini akan bertanggung jawab untuk membereskan semua perlengkapan dan melatih pasukan Afganistan untuk mengambil alih kebijakan pertahanan.

Sejak terlibat dalam perang Afganistan, Perancis sudah kehilangan 88 prajuri. Perancis selama ini diketahui sebagai pengirim pasukan terbanyak kelima setelah AS, Inggris, Jerman, dan Italia.