Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalai Lama Desak China

Kompas.com - 14/11/2012, 02:36 WIB

TOKYO, SELASA - Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, mendesak Pemerintah China untuk sungguh-sungguh menyelidiki penyebab maraknya aksi bakar diri di wilayah Tibet yang menjadi bagian dari China. Desakan itu mengingatkan salah satu masalah besar yang harus diselesaikan China.

”Saya selalu meminta kepada Pemerintah China: tolong, sekarang, selidiki dengan saksama. Apa yang menjadi penyebab kejadian yang menyedihkan ini?” tutur Dalai Lama di hadapan sekelompok anggota parlemen Jepang di Tokyo, Selasa (13/11).

Aksi bakar diri di Tibet meningkat dalam sepekan terakhir pada saat Kongres Ke-18 Partai Komunis China (PKC) digelar di Beijing sebagai persiapan suksesi kepemimpinan negara itu. Aksi bakar diri terakhir terjadi hari Senin, melibatkan dua warga Tibet. Secara keseluruhan, sembilan warga Tibet telah melakukan aksi bakar diri dalam enam hari terakhir.

Dalai Lama pernah mengatakan, aksi bakar diri itu adalah gejala keputusasaan dan frustrasi warga Tibet di bawah kebijakan garis keras Pemerintah China di wilayah Tibet, termasuk dalam hal kehidupan beragama.

Dalai Lama selalu menegaskan, Tibet tak ingin kemerdekaan dari China. Mereka hanya menginginkan otonomi yang sesungguhnya dan perlindungan terhadap kultur Buddhis tradisional mereka.

Pernyataan Dalai Lama itu langsung memancing reaksi keras dari China, yang selalu menganggap peraih Hadiah Nobel Perdamaian itu sebagai tokoh separatis. ”Dalai Lama adalah seorang pelarian politik yang sudah lama terlibat dalam aktivitas separatis anti-China dengan kedok agama,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei, di Beijing.

Hong juga melontarkan protes kepada Jepang yang selalu menerima kunjungan Dalai Lama. Hong bahkan menuduh Dalai Lama berkolusi dengan orang- orang sayap kanan Jepang untuk memusuhi China.

Tetap berpengaruh

Dari Beijing dilaporkan, Kongres PKC memasuki tahap akhir dengan persiapan pemilihan anggota baru Komite Sentral PKC. Sekitar 200 anggota baru Komite Sentral akan dipilih pada hari Rabu ini sebelum mereka kemudian memilih 25 anggota Politbiro.

Mantan Presiden China Jiang Zemin (86) diduga masih akan memainkan peranan besar dalam menentukan masa depan politik China. Para analis mengatakan, kehadiran Jiang di kongres dan duduk di samping Presiden Hu Jintao menunjukkan pengaruhnya yang masih kuat dalam menentukan siapa presiden China berikutnya.

Para loyalis Jiang diduga masih akan menjadi bagian dari Komite Sentral PKC, badan utama pembuat kebijakan di China. Para pengamat mengatakan, Jiang, yang membawa China menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan mengizinkan pengusaha menjadi anggota partai untuk pertama kali, dianggap pro-bisnis dan pendukung perekonomian dengan sistem mekanisme pasar.

(AFP/AP/Reuters/DHF/MON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com