Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romney Akrabi Politik dan Agama sejak Kecil

Kompas.com - 05/11/2012, 08:16 WIB

KOMPAS.com — Willard Mitt Romney dilahirkan di rumah yang kental dengan politik dan agama. Kedua tema itu menjadi pusat kehidupannya hingga kini.

Romney merupakan putra termuda George Romney, seorang eksekutif sebuah industri mobil, dengan istrinya Lenore. Mitt tumbuh di tengah diskusi tentang kebijakan publik dan Mormonisme.

Mitt Romney sangat mengidolakan ayahnya, yang menjabat sebagai bos American Motors Corporation sebelum menjadi Gubernur Michigan. Kecintaan ayahnya pada mobil menular padanya, begitu juga dengan pandangan konservatifnya.

Romney mulai kuliah di Stanford University pada 1965, tetapi dia hanya bertahan selama setahun sebelum memutuskan pindah ke Perancis untuk menjadi misionaris Mormon.

Pada 1968, George Romney meramaikan bursa pencalonan presiden AS di Partai Republik, tetapi kampanyenya gagal setelah dia mengatakan dalam wawancara televisi bahwa dia telah "dicuci otak" oleh para jenderal untuk mendukung Perang Vietnam.

Bukan cuma sang ayah yang gagal dalam pencalonan untuk menduduki jabatan publik. Ibunya, Lenore Romney, juga gagal terpilih menjadi Senator AS pada 1970. Kegagalan kedua orangtuanya ternyata cukup membekas di benak Romney muda.

Pada usia 21 tahun, Mitt Romney menikah dengan Ann Davies, putri seorang imigran Wales. Keduanya bertemu di SMA dan terus menjalin kontak waktu Romney berada di luar negeri.

Setelah lulus dari Brigham Young University, institusi pendidikan Mormon di Utah, Romney pindah ke Boston dan kuliah di sekolah hukum dan bisnis Harvard.

Romney kemudian bekerja pada Bain & Company, sebelum kemudian mendapat tugas baru, mendirikan perusahaan ekuitas Bain Capital pada 1984. Di bawah kepemimpinan Romney, Bain Capiltal mendulang keuntungan besar melalui perusahaan-perusahaan seperti Staples dan Domino's Pizza.

Menjadi pengusaha bukan berarti ambisi politiknya meredup. Pada 1994, dia menantang Ted Kennedy untuk kursi Senat AS. Namun, dia kalah.

Romney kembali menunjukkan naluri bisnisnya yang tajam dengan menjadi CEO Olimpiade Musim Dingin 2002 di Salt Lake City, Utah.

Berbekal sukses itu, Romney membidik jabatan Gubernur Massachusetts pada 2002. Setelah menyelesaikan masa jabatan pertama sebagai Gubernur, Romney tidak tertarik untuk mencari masa jabatan kedua karena dia ingin menduduki kursi yang lebih tinggi, yakni Presiden AS.

Pada 2006 dia mulai merintis langkahnya untuk meramaikan bursa capres di Partai Republik sebagai persiapan pemilu 2008. Sayangnya, dia kalah di tingkat partai setelah tiket Republik direbut John McCain, yang kemudian menantang capres Partai Demokrat, Barack Obama.

Romney kembali meramaikan bursa capres untuk Republik pada pemilu 2012. Kali ini dia terpilih menjadi menjadi capres Republik untuk berhadapan dengan presiden petahana, Barack Obama.

Pada Agustus 2012, dia memilih Paul Ryan, seorang anggota Kongres dari Wisconsin sebagai calon wakil presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com