Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Washington Bantah Rencana Pembicaraan dengan Iran

Kompas.com - 21/10/2012, 13:42 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Gedung Putih, Sabtu (20/10), membantah laporan harian New York Times yang menyatakan AS dan Iran "untuk pertama kali menyepakati pembicaraan langsung" tentang program nuklir Iran. Pihak Gedung Putih menyatakan tetap terikat pada komitmen bekerjasama dengan sejumlah negara besar lain guna menyelesaikan persoalan nuklir Iran.

New York Times, yang mengutip sejumlah pejabat pemerintah Presiden Barack Obama yang tak disebutkan namanya, Sabtu, menyatakan kedua pihak "telah menyepakati pembicaraan bilateral setelah pertukaran informasi secara rahasia antara para pejabat AS dan Iran". Harian itu mengutip seorang pejabat senior pemerintah yang mengatakan, AS telah mencapai kesepakatan untuk melakukan pembicaraan bilateral dengan para pejabat senior Iran, yang memberi laporan kepada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Masih menurut harian itu, Iran telah menegaskan bahwa pembicaraan tidak akan dimulai sampai setelah pemilu AS pada 6 November karena mereka ingin tahu dengan presiden siapa mereka akan bernegosiasi.

Gedung Putih bergerak cepat untuk membantah laporan tersebut, yang disiarkan dua hari sebelum Presiden Barack Obama dijadwalkan menghadapi penantangnya dari partai Republik, Mitt Romney, dalam debat yang dipusatkan pada kebijakan luar negeri. Romney telah mengecam keras sejumlah kebijakan luar negeri Obama yang dinilai Romney telah membuat AS tampak rampuh. Romney misalnya telah menyerang Obama karena gagal mengekang ambisi nuklir Iran.

"Tidak benar bahwa Amerika Serikat dan Iran telah menyepakati pembicaraan langsung atau pertemuan apa pun setelah pemilihan umum Amerika," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional, Tommy Vietor, di dalam sebuah pernyataan. "Kami terus bekerjasama dengan P5+1 mengenai sebuah penyelesaian diplomatik dan telah mengatakan sejak awal bahwa kami akan siap bertemu secara bilateral."

"Presiden telah menegaskan, ia akan mencegah Iran meraih senjata nuklir, dan kami akan melakukan apa yang harus kami lakukan untuk mencapai itu," kata Vietor dalam pernyataan itu.

Gedung Putih menyatakan pemerintah Obama bermaksud mempertahankan jalur "rel gandanya" saat ini, yang melibatkan pendekatan diplomatik dan pengetatan jaringan sanksi internasional guna menekan Iran.

Amerika Serikat telah bekerjasama dengan kelompok P5+1, yang terdiri atas empat anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu China, Inggris, Perancis dan Rusia, plus Jerman guna menekan Iran terkait program nuklirnya. Amerika Serikat dan negara-negara Barat lain telah menuduh bahwa program nuklir Iran ditujukan untuk membuat senjata nuklir. Namun Teheran berkeras program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.

Israel telah menyatakan bahwa negara itu akan menggunakan kekuatan militer untuk mencegah Iran menjadi negara nuklir. Namun sejauh ini, Israel berbeda pendapat dengan AS soal kapan Teheran dapat dikatakan melewati "garis merah" kemampuan nuklirnya.

P5 +1 telah mengadakan serangkaian pertemuan dengan para pejabat Iran selama satu tahun terakhir. Sementara para pejabat Barat mengatakan masih ada waktu untuk bernegosiasi, mereka juga telah mengecangkan sanksi yang berkontribusi terhadap masalah ekonomi yang meningkat di Iran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com