Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Lebanon Didesak Mundur

Kompas.com - 20/10/2012, 06:48 WIB

BEIRUT, KOMPAS.com — Oposisi Lebanon mendesak agar pemerintah mengundurkan diri dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan menyusul terbunuhnya pejabat tinggi intelijen Brigjen Wissam al-Hassan dalam serangan bom mobil di Ashrafieh, Beirut, Jumat (19/102/2012).

Pernyataan itu dibacakan oleh Ahmad al-Hariri, menyusul pertemuan mendadak kelompok-kelompok utama oposisi. "Pemerintah harus mengundurkan diri dan kami meminta Perdana Menteri Najib Mikati untuk mundur segera," kata Hariri, sekretaris umum gerakan Future yang menentang rezim Bashar al-Assad.

"Perdana Menteri Najib Mikati secara pribadi bertanggung jawab atas mengalirnya darah Jenderal Wissam al-Hassan dan korban tak berdosa lainnya," lanjut Hariri.

Sebelumnya, pemimpin oposisi Saad Hariri menuduh Presiden Suriah Bashar al-Assad mendalangi pembunuhan Hassan.

Diberitakan sebelumnya, satu bom mobil meledak di distrik Ashrafieh, Beirut, Jumat. Delapan orang tewas dan puluhan lainnya terluka.

Ledakan yang terjadi pada tengah hari itu merusak distrik yang mayoritas penduduknya beragama Kristen dan hanya berjarak 200 meter dari kantor pusat partai Kristen Phalange, yang dikenal anti-Assad.

Jenazah al-Hassan sendiri tidak bisa dikenali akibat ledakan itu. Para pengawalnya baru menyadari bahwa bos mereka tewas setelah melihat sepatu olahraga yang dikenakannya. Demikian penjelasan tim medis kepada Associated Press.

Menurut seorang pejabat keamanan Lebanon, al-Hassan baru pulang dari Perancis—untuk mengunjungi keluarganya—pada Jumat pagi. Kemungkinan dia dalam perjalanan dari atau menuju kantor tidak dalam kendaraan lapis baja, bersama sopirnya, yang juga tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com