Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Buka Kamp Pemroses di Pulau Manus

Kompas.com - 11/10/2012, 03:06 WIB

CANBERRA, RABU - Parlemen Australia resmi menyetujui Pulau Manus di Papua Niugini sebagai lokasi pusat pemrosesan para pencari suaka ke ”Negeri Kanguru” itu.

Seperti diwartakan situs web Radio Australia, Rabu (10/10), rencananya dalam beberapa pekan ke depan, lokasi itu sudah akan berfungsi.

Sehari sebelumnya, Menteri Imigrasi Chris Bowen menyatakan, pulau itu memiliki daya tampung maksimal 600 pencari suaka.

Bowen mengatakan, walau para pencari suaka terus berdatangan, sebagian dari mereka mengaku memilih, bahkan meminta dipulangkan kembali ke negara asal.

”Saya tidak akan melebih-lebihkan angkanya. Akan tetapi, kami melihat jumlah (orang yang meminta dipulangkan) signifikan. Hal itu menandakan kebijakan ini mulai menunjukkan hasil,” ujar Bowen.

Australia memutuskan membangun kembali kamp-kamp pemrosesan di luar wilayah Australia, Agustus, menyusul berakhirnya kebijakan sebelumnya, yang dikenal dengan nama Pacific Solution, tahun 2008.

Langkah itu dilakukan menyusul semakin maraknya para imigran gelap pencari suaka, yang berdatangan menggunakan perahu-perahu kecil untuk menyeberangi lautan dalam kondisi yang sangat berisiko.

Sebulan lalu, kamp pemrosesan serupa juga sudah dibuka di Nauru, negara kecil di Samudra Pasifik, dan telah menangani 30 pencari suaka asal Afganistan dan Sri Lanka.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah perahu pengangkut pencari suaka tenggelam saat berusaha mencapai daratan Pulau Christmas, Australia. Perahu- perahu itu berangkat dari Indonesia.

Kebijakan baru Australia tersebut dikritik tak manusiawi lantaran tidak menyediakan perlindungan terkait hak hukum dan manusia yang memadai untuk para pencari suaka yang datang.

Australia menutup kamp di Pulau Manus sekitar delapan tahun lalu. Kemudian, pihak militer negeri itu mulai membuka kembali fasilitas tersebut sejak bulan lalu.

Sementara itu, Selasa lalu, aparat kepolisian Indonesia dilaporkan menangkap dan menahan 80 orang Pakistan dan 17 orang Afganistan yang berusaha menuju Australia secara ilegal.

Mereka terdampar setelah perahu yang akan membawa mereka menuju Pulau Christmas menabrak karang.

Tempat transit

Sejumlah lokasi di Indonesia memang menjadi tempat transit para pencari suaka itu sebelum menuju Australia. Para pencari suaka itu menyewa perahu kayu seadanya untuk mencapai tujuan mereka.

Aparat kepolisian menemukan para imigran gelap tersebut di pulau kecil di lepas pantai Provinsi Banten, Senin lalu. Mereka mengaku diberangkatkan dari sebuah pelabuhan di dekat Jakarta.

”Mereka sudah ada di pulau kecil itu selama tiga hari saat kami ke sana. Kondisi mereka baik dan sekarang sudah ditampung di pusat penampungan milik imigrasi di Banten,” ujar Raden Mas Tohir dari Kepolisian Air dan Udara Banten, seperti dikutip kantor berita Agence France-Presse.

Ratusan manusia perahu tewas sepanjang tahun ini saat mencoba mencapai wilayah Australia melalui laut. Sebagian lagi ditahan di sejumlah pusat penampungan setelah keberangkatannya digagalkan.

Bulan lalu, pengadilan Indonesia telah menjatuhkan hukuman penjara hingga enam tahun kepada lima prajurit militer atas keterlibatan mereka dalam usaha penyelundupan para pencari suaka. (AFP/BBC/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com