Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tetap Berpatroli di Sekitar Pulau Sengketa

Kompas.com - 08/10/2012, 19:04 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China tetap berpatroli secara rutin di sekitar gugusan Pulau Diaoyu yang disengketakan dengan Jepang. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei di Beijing mengatakan, Senin (8/10/2012),  kapal intai dan nelayan China tetap akan beroperasi di sekitar Kepulauan Diaoyu atau yang dikenal di Jepang sebagai Pulau Senkaku.

Ia menegaskan gugusan Pulau Diaoyu tetap merupakan bagian tak terpisahkan dari kedaulatan China dan berada di bawah hukum China. Kehadiran kapal-kapal patroli dan kapal-kapal militer China di sekitar Kepulauan Diaoyu merupakan bentuk ketegasan China bahwa gugusan pulau di Laut China Timur itu adalah bagian dari kedaulatan wilayah China yang harus dijaga.

Hong Lei mendesak mendesak Pemerintah Jepang untuk tidak melakukan aksi provokasi dan mengajak kembali berdialog ke meja perundingan.

Terkait pernyataan Menteri Luar Negeri Jepang Koichiro, pihaknya telah mengadakan kesepakatan dengan Taiwan terkait daerah penangkapan ikan di wilayah perairan tersebut, Hong Lei mengatakan "Jepang harus konsisten dengan prinsip ’one-China’,".

Otoritas perikanan China akhir pekan lalu mengatakan selama liburan panjang sepekan lima kapal patroli dikerahkan ke sekitar Pulau Diaoyu, selain empat kapal pengintai yang dikerahkan pada Selasa pekan lalu.

Pulau yang disengketakan terletak di antara kedua negara dan menjadi rebutan antara keduanya karena letaknya yang strategis. Beijing sendiri telah dibuat naik darah dengan sikap Jepang yang telah bertindak sendiri dengan mengambil alih kepemilikan atas pulau itu dari kepemilikan swasta menjadi milik negara.

Namun Jepang berkilah dengan menyatakan hal itu memang dibolehkan karena pulau Senkaku memang milik Jepang dan diatur berdasarkan hukum Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com