JUBA, KOMPAS.com - Amnesti Internasional menyatakan pasukan keamanan Sudan Selatan melakukan tindakan kekerasan ''mengejutkan'' terhadap warga sipil, termasuk membunuh dan memerkosa.
Dalam sebuah laporan, pegiat HAM dari London ini mengatakan penyiksaan terhadap sipil berlangsung saat kampanye pelucutan senjata berlangsung di kawasan timur negara bagian Jonglei.
Amnesti mendesak pemerintah Sudan Selatan untuk mengambil ''aksi secepatnya'' untuk mengakhiri kekerasan.
Pemerintah Sudan Selatan di Juba dalam tanggapannya mengatakan skala kekerasan tersebut tidak besar, dengan menyebutnya sebagai kasus tersendiri.
Amnesti mengatakan para peneliti mereka melakukan serangkaian wawancara terhadap warga di kawasan, yang menggambarkan penyiksaan dan kekerasan terhadap sipil berlangsung menyebar, termasuk terhadap anak-anak berusia 18 bulan.
Juga dilaporkan bahwa dalam sejumlah kasus, pasukan keamanan menjarah dan menghancurkan panen warga.
''Jauh dari membawa keamanan di kawasan, SPLA (militer Sudan Selatan) dan pasukan polisi bantuan melakukan pelangaran HAM yang mengejutkan,'' kata Audrey Gaughran, direktur Amnesti Afrika.
Dia menuduh otoritas ''melakukan sedikit upaya untuk menghentikan penyiksaan.''
Pemerintah menggelar operasi Pengembalian Perdamaian di bulan Maret sebagai respon atas pertikaian antar etnis di Jonglei yang menewaskan ratusan orang.
Sudan Selatan, yang meraih kemerdekaan sekitar setahun yang lalu, berulang kali membantah tuduhan, demikian laporan wartawan BBC.
Sejumlah phak mengkhawatirkan tuduhan dugaan penyiksaan ini bisa memicu kebencian dan babak baru konflik di Sudan Selatan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.