Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Libya Minta Maaf kepada AS

Kompas.com - 25/09/2012, 13:08 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com Pemimpin Libya, Mohammed Magarief, secara pribadi meminta maaf kepada Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Senin (24/9), terkait serangan terhadap Konsulat AS di Benghazi, Libya timur, pada 11 September. Serangan itu menewaskan empat warga negara AS, termasuk duta besar AS untuk Libya, Chris Stevens.

Magarief berjanji, pemerintahnya akan menyeret para pelaku serangan itu ke pengadilan. "Apa yang terjadi pada 11 September terhadap warga negara AS ini tak menunjukkan nurani rakyat Libya, aspirasi mereka, harapan mereka, atau perasaan mereka terhadap orang Amerika," kata Magarief, pemimpin Kongres Nasional Libya, kepada Hillary dalam pertemuan di sela-sela konferensi Sidang Majelis Umum PBB di New York.

"Tentu saja kami ... menyampaikan kesiapan besar kami untuk bekerja sama dengan Pemerintah AS guna mengoordinasikan penyelidikan dan menyeret para pelakunya ke pengadilan," katanya.

Para pejabat AS dan Libya telah berjanji untuk tidak membiarkan hubungan tergelincir oleh serangan terhadap Konsulat AS di Benghazi, yang digambarkan oleh Washington sebagai "serangan teror". "Di atas semuanya, (Magarief) dan Pemerintah Libya telah menjadi mitra kuat bagi Amerika Serikat," kata Hillary pada awal pertemuan langsung pertamanya dengan pemimpin Libya tersebut. Magarief terpilih sebagai pemimpin Libya pada Agustus.

"Keberanian telah menjadi ciri khas rakyat Libya selama dua tahun belakangan ini. Keberanian untuk bangkit dan menggulingkan diktator, keberanian untuk memilih jalur berat demokrasi, keberanian untuk menentang kekerasan dan perpecahan di negeri itu dan dunia," kata Hillary.

Pekan lalu, Magarief mengatakan sebanyak 50 orang telah ditangkap sehubungan dengan serangan di Benghazi, kendati Menteri Dalam Negerinya menyebutkan angka yang jauh lebih sedikit. Magarief menyatakan sebagian orang yang ditangkap bukan warga negara Libya dan berkaitan dengan Al Qaeda, yang dituduh melancarkan serangan 11 September di Amerika Serikat pada 2001.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com