Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disiplinkan Negara dengan Gerakan

Kompas.com - 22/09/2012, 02:00 WIB

Dengan cara-cara fun itukah, kelompok ini akan mendisiplinkan negara?

Ya. Mendisiplinkan dalam arti menghukum pemimpin yang menurut mereka tidak lagi memuaskan. Mereka melakukan perlawanan lewat cara-cara fun dengan tidak memilihnya lagi misalnya. Mereka juga akan terus menggunakan cara-cara perlawanan itu untuk mengawasi pemimpin yang sudah mereka pilih. Ciri lain kaum muda saat ini, selain mudah masuk dalam suasana gembira, juga mudah kecewa karena kerap tidak sabar. Tidak akan lama, kelompok yang sama akan mengkritik pemimpin yang sebelumnya mereka pilih. Untuk ini, Joko Widodo misalnya, harus siap juga. Dalam konteks yang kurang lebih sama, Barack Obama mengalami juga setelah terpilih secara gemilang tahun 2008.

Di sinikah peran aktor intermediary?

Persis. Pertama dengan memobilisasi pemahaman tentang kewarganegaraan dan penguatan jaringan. Kedua, melakukan strategi resistensi rakyat untuk mendisiplinkan negara yang lalai. Di era sekarang, media sosial menjadi sangat penting. Namun, gerakan sosial ini harus dengan frame ”ideologis” yang kuat. Tanpa itu, gerakan akan mudah terhapus, dilupakan, dan dengan mudah ditepis penguasa. Terakhir, tahap ketiga, setelah dua tahap sebelumnya kokoh, barulah aktor itu masuk terlibat pada wilayah politik formal antara lain menjadi anggota parpol.

Dengan ini, nantinya akan kita saksikan kepemimpinan yang betul-betul lahir dari rakyat dan mengakar kuat pada basis konstituen yang

yang diwakili. Tidak instan seperti saat ini yang nyata-nyata terbukti kosong.

Adakah waktu kita untuk mendisiplinkan mereka yang ternyata kosong?

Ada dan kita melihat kaum muda sudah mulai terlibat dengan cara mereka yang khas. Kalau negara dan parpol tidak menyadari peran dan memberi ruang untuk mereka, siap-siaplah didisiplinkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com